Lihat ke Halaman Asli

Amal Jama’i

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Allah berfirman dalam QS. Al Ahzab ayat 72, “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.

Penjelasan dari para ulama bahwa amanah yang dimaksud adalah amanah risalah. Dimana amanah risalah ini hanya diturunkan untuk manusia, dan bukan untuk makhluk lain. Dalam ayat ini juga terkandung kecaman bagi yang meninggalkan amanah risalah atau amanah dakwah (mengajak kepada Allah Ta’ala).

Syaikh Utsaimin berkata bahwa apabila seseorang meninggalkan dakwah karena ketidaktahuannya maka dia termasuk bodoh. Dan apabila seseorang meninggalkan dakwah padahal dia sudah mengetahuinya, maka dia termasuk orang yang dzalim.

Allah Ta’ala memilih manusia terbaik untuk menjadi pengemban amanah dakwah. Mengapa demikian ? Karena dakwah itu adalah sesuatu yang penting, bersifat mulia dan tantangannya berat, sehingga tidak semua manusia bisa melakukannya, karena hanya orang pilihanlah yang sanggup. Sanggupkah kita ?

Dan karena beratnya pekerjaan dakwah ini, maka tidak mungkin dipikul sendiri. Yang namanya dakwah butuh kebersamaan dan kebersamaan ini lebih khusus terbingkai dalam nuansa organisasi.

Allah berfirman dalam QS. Ash-Shaff Ahzab ayat 4, “Sesungguhnya Allah Mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”

Dari ayat diatas menunjukkan keutamaan beramal jama’i dalam suatu pengaturan. Amal jama’i berarti terkontrol dan ada pengaturan. Amal jama’i juga berarti ada pemimpin yang musti ditaati.

Selanjutnya beberapa rambu-rambu amal jama’i agar amal yang kita laksanakan efesien dan efektik adalah sebagai berikut :

1.Ketaatan

Ketaatan kepada pemimpin dan keputusan-keputusan organisasi merupakan hal yang harus dilakukan agar organisasi berjalan dengan baik.

2.Adanya musyawarah

Dalil tentang musyawarah ada dalam QS. As-Syura ayat 38, “……..,sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka,……

3.Kedisiplinan

4.Terikat dalam organisasi dan terlibat dalam setiap kegiatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline