Pandemi Covid-19 telah banyak membawa perubahan bagi seluruh dunia di dalam segala aspek kehidupan. Penurunan ekonomi, pemutusan hubungan kerja, daring pendidikan, pelemahan dunia bisnis, bahkan pengucilan pendatang baru menjadi suatu hal yang kita alami saat ini. Keputusan berat harus diambil dan diterima oleh semua pihak guna kebaikan bersama. Namun disisi lain banyak orang yang masih bingung dengan apa yang harus dilakukan selama masa pandemi Covid-19.
Ketakutan terpapar Covid-19 masih terlihat jelas di wajah masyarakat Indonesia akibat berita yang beragam, sehingga masyarakat sulit membedakan mana berita resmi dan berita hoax. Selain itu kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan jaga jarak menjadikan sebagian besar masyarakat enggan untuk keluar rumah dan memilih melakukan segala kegiatan di rumah bersama keluarga. Disisi lain kebiasaan di rumah saja membuat masyarakat menjadi bosan dan tidak produktif.
Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui program Kuliah Kerja Nyata Covid-19 menerjunkan 2500 mahasiswa selama 45 hari untuk melakukan pengabdian penanggulangan Covid-19 dilingkungan sekitar rumah dimana mahasiswa tinggal. Tujuan utama dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Covid-19 adalah untuk membantu warga lingkungan sekitar mahasiswa, untuk mencegah penularan Covid-19, dan memberikan program yang dapat membantu masyarakat tetap produkitf dikala pandemi Covid-19
Salah satu program Kuliah Kerja Nyata Covid-19 yang digagas oleh Mahasiswa FKIP UNS bernama Yuanita Kristiani yang dilakukan di Desa Petoran, Jebres, Surakarta yaitu program peningkatan produktivitas warga dengan pelatihan memanfaatkan lahan terbatas untuk penanaman benih sayuran dengan metode hidroponik.
Yuanita menuturkan bahwa program ini digagas dengan alasan kurangnya pemenuhan gizi keluarga selama masa pandemic Covid-19 diakibatkan penurunan pendapatan warga akibat adanya pemutusan hubungan kerja serta berkurangnya orderan dalam dunia bisnis, dan ketakutan warga terpapar Covid-19 tatkala membeli bahan pangan di pasar atau supermarket. Alasan tersebut mendorong dirinya untuk melakukan upaya peningkatan produktivitas warga desa dengan memberikan pelatihan penanaman benih sayuran menggunakan metode hidroponik dengan bentuk pelatihan via daring Whatshapp grup.
"Bentuk pelatihan yang diberikan berupa materi terkait metode penanaman hidroponik dan video penanaman hidroponik, selain itu kami juga memfasilitasi dengan memberikan paket tanaman hidroponik kepada warga secara langsung dengan metode door-to-door serta menggunakan alat pelindung diri sesuai protocol kesehatan" kata Yuanita
Program ini sangat membantu warga, dimana warga desa menjadi paham ternyata lahan terbatas yang dimilikinya dapat digunakan sebagai media untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi keluarga.
Slamet ketua RT 03 Desa Petoran menuturkan bahwa dirinya sangat senang melihat antusiasme warga terhadap program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Covid-19 di desanya, karena para warga dapat tetap produktif dimasa genting saat ini dan menghasilkan produk yang bermanfaat khususnya untuk pemenuhan gizi setiap keluarga. Dirinya berharap bahwa kegiatan ini dapat berlangsung terus menerus sehingga dapat menciptakan lahan bisnis bagi warga yang terdampak pemutusan hubungan kerja akibat pandemi Covid-19.
Program pelatihan ini ternyata memberikan dampak yang luar biasa bagi semua orang khususnya warga desa petoran yang menjadi salah satu daerah yang terdampak Covid-19. Disisi lain program ini tidak dapat berhasil apabila pemerintah, warga dan mahasiswa tidak saling berkomunikasi dan acuh terhadap hal yang terjadi saat ini.
Namun berkat adanya kerjasama antar pihak pemerintah, warga dan mahasiswa, program pelatihan ini dapat berjalan dengan baik. Dimana pemerintah dan warga mempersilahkan mahasiswa KKN Covid-19 untuk menerapkan ilmu yang diterima tatkala belajar di bangku perguruan tinggi dalam pelaksanaan pengabdian langsung di masyarakat, sehingga tercipta inovasi baru yang membantu setiap orang tetap berkerja dan berkarya selama masa Pandemi Covid-19 (Andronikus)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H