Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Masjid Huaisheng: Masjid Tertua di Tiongkok Terletak di Kota Guangzhou

Diperbarui: 7 Januari 2025   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Archnet > Site > Huaisheng Mosque (www.archnet.org)

Masjid Huaisheng adalah salah satu landmark bersejarah yang paling penting di Guangzhou dan dianggap sebagai masjid tertua di Tiongkok. Didirikan pada tahun 627 M selama Dinasti Tang, masjid ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perjalanan Islam di Negeri Tirai Bambu. Dengan arsitektur yang khas dan kisah yang mendalam, masjid ini menjadi saksi bisu interaksi budaya dan keagamaan di Tiongkok. Masjid Huaisheng bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga cerminan hubungan yang erat antara budaya Timur Tengah dan Tiongkok selama berabad-abad. Mari kita jelajahi lebih dalam tentang masjid yang penuh dengan sejarah dan makna ini.

Sumber: Archnet > Site > Huaisheng Mosque (www.archnet.org)

Sejarah Awal Masjid Huaisheng

Pendirian oleh Sa'd ibn Abi Waqqas

Masjid Huaisheng diyakini didirikan oleh Sa'd ibn Abi Waqqas, salah satu sahabat Nabi Muhammad. Sa'd datang ke Tiongkok pada awal abad ke-7 sebagai bagian dari misi diplomatik dan untuk menyebarkan ajaran Islam. Menurut tradisi, ia diterima dengan baik oleh Kaisar Tang yang memberi izin untuk mendirikan masjid ini. Masjid ini awalnya berfungsi sebagai tempat ibadah bagi pedagang Muslim yang mulai berdatangan ke Guangzhou, menjadikannya salah satu pusat Islam pertama di wilayah ini. Legenda menyebutkan bahwa Sa'd juga memperkenalkan nilai-nilai keadilan dan perdamaian yang sejalan dengan ajaran Islam, yang menarik perhatian masyarakat lokal.

Perkembangan dan Pengaruh

Seiring waktu, Masjid Huaisheng menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah. Masjid ini berkembang menjadi pusat komunitas Muslim yang terus bertumbuh, berkat kedatangan pedagang dari Timur Tengah dan Asia Selatan. Guangzhou menjadi pelabuhan utama dalam Jalur Sutra Maritim, sehingga masjid ini menjadi titik pertemuan budaya yang penting. Selain sebagai tempat beribadah, masjid ini juga menjadi tempat berkumpulnya para pedagang untuk berbagi pengetahuan dan memperkuat hubungan antar komunitas. Dengan demikian, masjid ini memainkan peran kunci dalam mempromosikan toleransi dan saling pengertian di antara berbagai budaya.

Sumber: Archnet > Site > Huaisheng Mosque (www.archnet.org)

Warisan dan Pengaruh Sa'd ibn Abi Waqqas

Kontribusi pada Komunitas Muslim di Tiongkok

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline