Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Levitasi Akustik: Menguak Kekuatan Gelombang Suara untuk Menahan Objek di Udara Tanpa Kontak Fisik

Diperbarui: 5 Januari 2025   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Sonic-Powered Levitation Allows for Zero-G Drug Research (www.universetoday.com)

Apa Itu Levitasi Akustik?

Levitasi akustik adalah teknologi yang memanfaatkan kekuatan gelombang suara untuk mengangkat dan menahan objek di udara tanpa kontak fisik. Dalam proses ini, gelombang suara menciptakan tekanan akustik yang cukup kuat untuk melawan gravitasi, memungkinkan objek melayang stabil di udara. Dulu dianggap sebagai elemen fiksi ilmiah, levitasi akustik kini menjadi kenyataan berkat penelitian yang intensif.

Teknologi ini menarik perhatian para ilmuwan karena potensinya yang luas, mulai dari aplikasi di laboratorium hingga bidang farmasi dan manufaktur. Dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik dan teknologi canggih lainnya, levitasi akustik menghadirkan peluang baru yang sebelumnya tidak terbayangkan. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada skala kecil, tetapi juga mencakup eksplorasi potensi pada sistem yang lebih kompleks.

Sejarah Levitasi Akustik

Awal Mula Penemuan

Konsep levitasi akustik pertama kali dieksplorasi oleh Lord Rayleigh pada tahun 1880. Ia mengembangkan teori tentang gelombang suara dalam karyanya, The Theory of Sound. Sebelumnya, eksperimen Kundt's Tube pada tahun 1866 memberikan landasan penting. Dalam eksperimen ini, partikel-partikel kecil dikumpulkan pada titik-titik tertentu di mana tekanan gelombang suara mencapai keseimbangan, menunjukkan adanya gaya radiasi akustik.

Setelah Rayleigh, fenomena ini terus menarik minat para ilmuwan. Pada tahun 1895, Diederik Johannes Korteweg dan Gustav de Vries mengembangkan persamaan Korteweg-de Vries (KdV) untuk menjelaskan gelombang soliter, yang kemudian menjadi dasar bagi aplikasi levitasi akustik modern. Eksperimen-eksperimen berikutnya menciptakan pemahaman lebih mendalam mengenai dinamika gelombang akustik, termasuk interaksi kompleks dengan material.

Perkembangan Lebih Lanjut

Pada abad ke-20, inovasi mulai bermunculan. Paul Langevin, seorang fisikawan Prancis, mencatat pencapaian penting pada tahun 1912 dengan menggunakan gelombang suara untuk mengayunkan objek kecil. Teknologi ini terus berkembang pesat pada dekade 1960-an, ketika gelombang ultrasonik digunakan untuk mengendalikan logam leleh selama proses manufaktur. Penemuan array transducer fase semakin mempermudah manipulasi partikel kecil dengan presisi tinggi, menciptakan peluang baru untuk pengembangan teknologi lebih lanjut.

Levitasi Akustik di Abad ke-20

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline