Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Situs Watu Pinawetengan: Batu Tempat Berpikir dan Berdiskusi Masyarakat Minahasa

Diperbarui: 9 November 2024   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Watu Pinawetengan, Awal Mula Peradaban Minahasa - (budaya-indonesia.org)

Watu Pinawetengan adalah situs bersejarah yang menjadi kebanggaan masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara. Berlokasi di Desa Pinabetengan, Kecamatan Tompaso, situs ini berupa batu besar yang dipercaya menjadi tempat bermusyawarah bagi para leluhur Minahasa. Di sinilah para pemimpin suku Minahasa bertemu untuk membahas masalah-masalah penting dan mengambil keputusan yang menentukan kehidupan masyarakat mereka. Sebagai simbol persatuan dan identitas, Watu Pinawetengan menyimpan sejarah, nilai budaya, serta spiritualitas yang tak ternilai. Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai asal-usul, fungsi, makna, hingga upacara adat yang dilakukan di Watu Pinawetengan serta usaha pelestariannya.

Sejarah Watu Pinawetengan

Asal Usul dan Nama

Nama Watu Pinawetengan berasal dari kata “watu” yang berarti “batu” dan “pinawetengan” yang berarti “tempat berpikir” atau “tempat berdiskusi” dalam bahasa Minahasa. Batu ini telah ada sejak sekitar 1.000 SM dan digunakan oleh leluhur Minahasa sebagai tempat bermusyawarah, bertukar gagasan, dan membuat keputusan yang berdampak besar bagi kehidupan mereka. Tempat ini juga menjadi lokasi sakral di mana para tetua adat memutuskan pembagian wilayah Minahasa, menjadikannya simbol persatuan dan keharmonisan.

Pembagian Wilayah

Di masa lalu, Watu Pinawetengan menjadi pusat diskusi untuk menentukan batas wilayah bagi sembilan sub-etnis Minahasa. Pertemuan ini dilakukan oleh para pemimpin adat yang membagi Minahasa menjadi sub-etnis Tontemboan, Tombulu, Tonsea, Toulour, Tonsawang, Ponosakan, Ratahan, Bantik, dan Pasan. Keputusan ini bertujuan untuk menjaga kedamaian dan mencegah konflik antara sub-etnis tersebut. Sistem pembagian wilayah ini terus dihormati hingga sekarang dan menjadi dasar bagi struktur sosial serta kebudayaan Minahasa.

Ukiran dan Simbol

Watu Pinawetengan juga memiliki ukiran-ukiran yang diyakini memiliki makna simbolis dan spiritual. Meskipun beberapa makna dari simbol-simbol ini masih menjadi misteri, banyak yang berpendapat bahwa ukiran tersebut merupakan bentuk komunikasi atau kode yang digunakan oleh leluhur untuk menyampaikan nilai-nilai dan pengetahuan mereka. Ukiran ini semakin menambah nilai budaya dari situs ini, membuatnya sebagai peninggalan sejarah yang bernilai tinggi.

Makna dan Pentingnya Watu Pinawetengan

Simbol Persatuan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline