Pernahkah kita berpikir bahwa kia dapat berkomunikasi dengan hewan seperti Nabi Sulaiman? Atau seperti Dr. Doolittle di dalam film. Dalam dunia yang semakin maju secara teknologi, kemungkinan tersebut bisa tercapai dengan adanya Earth Species Project (ESP) yang muncul sebagai inisiatif revolusioner untuk menjembatani komunikasi antara manusia dan spesies lain di bumi.
Didirikan pada tahun 2018 oleh Britt Selvitelle dan Aza Raskin, ESP memiliki misi ambisius untuk mendekode bahasa hewan melalui teknologi kecerdasan buatan (AI). Proyek ini tidak hanya menawarkan potensi untuk memahami komunikasi hewan secara mendalam, tetapi juga membuka jalan bagi interaksi yang lebih baik dengan alam, sekaligus mendukung upaya konservasi yang lebih efektif. ESP mengajak kita semua untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan dunia hewan dan memperluas pemahaman tentang komunikasi lintas spesies di ekosistem yang saling terkait.
Awal Mula Proyek dan Pendirian
Earth Species Project lahir dari pertemuan pikiran antara dua tokoh besar dalam dunia teknologi, Britt Selvitelle, anggota tim pendiri Twitter, dan Aza Raskin, pendiri Mozilla Labs. Pada tahun 2007, mereka terhubung oleh ketertarikan yang sama terhadap bagaimana teknologi dapat mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia, termasuk dunia hewan.
Inspirasi untuk proyek ini datang pada tahun 2013, saat Aza mendengar siaran NPR yang menceritakan tentang vokalisasi monyet Gelada yang menyerupai pola bicara manusia. Peristiwa ini menanamkan benih untuk mendirikan Earth Species Project pada tahun 2018, dengan fokus utama pada penggunaan AI untuk memahami komunikasi hewan.
Visi dan Misi Earth Species Project
Visi
ESP memiliki visi besar untuk menciptakan dunia di mana manusia dapat berkomunikasi dengan spesies lain. Mereka membayangkan hubungan yang lebih harmonis antara manusia dan alam, di mana pemahaman bahasa hewan dapat membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta meningkatkan kesadaran manusia tentang pentingnya keberlanjutan.
Misi
1. Dekode Komunikasi Non-Manusia: Menggunakan AI untuk menerjemahkan bahasa spesies lain, menciptakan kemungkinan bagi manusia untuk memahami dan berinteraksi langsung dengan hewan.