Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Mumi Tarim Basin, Penemuan Arkeologis yang Menarik di Xinjiang

Diperbarui: 22 September 2024   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: The surprising origins of the Tarim Basin mummies (phys.org)

Mumi Tarim Basin adalah salah satu temuan arkeologis yang paling memukau di wilayah Xinjiang, Tiongkok. Mumi ini berasal dari periode sekitar 2100 SM hingga abad pertama SM dan memberikan gambaran menarik tentang kehidupan, budaya, serta migrasi manusia kuno di wilayah ini. Penemuan ini telah membuka banyak wawasan baru tentang sejarah manusia dan bagaimana berbagai kelompok etnis dan budaya berinteraksi di wilayah tersebut. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam mengenai asal-usul mumi Tarim Basin, bagaimana kondisi alam membantu melestarikan jasad-jasad tersebut, serta pentingnya temuan ini bagi penelitian migrasi dan sejarah budaya manusia.

Asal Usul dan Penemuan

Penemuan Awal

Penemuan mumi di Tarim Basin dimulai pada awal abad ke-20 oleh para penjelajah Eropa seperti Sven Hedin dan Sir Aurel Stein. Daerah ini terkenal karena kondisi alamnya yang gersang dan kering, yang memberikan kondisi ideal untuk pelestarian alami mumi. Penjelajahan mereka membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut yang mengungkap berbagai hal menarik dari masa lalu yang tersembunyi di bawah pasir gurun Xinjiang. Berkat kondisi yang ekstrem, jasad-jasad ini tidak membusuk dengan cepat, melainkan tetap terpelihara selama ribuan tahun.

Kondisi Pelestarian

Kondisi gurun yang sangat kering dan kadar garam yang tinggi di Tarim Basin memainkan peran kunci dalam pelestarian jasad-jasad ini. Tubuh mumi tetap utuh, mempertahankan kulit, rambut, bahkan beberapa ciri wajah. Beberapa mumi ditemukan dengan pakaian dan barang-barang pribadi yang juga terawat baik. Selain itu, faktor lingkungan ini memudahkan arkeolog untuk mempelajari kehidupan sehari-hari masyarakat kuno di wilayah tersebut.

Temuan Genetik dan Budaya

Analisis DNA

Salah satu terobosan terbesar dalam penelitian mumi Tarim Basin adalah analisis DNA yang dilakukan oleh para ilmuwan modern. Penelitian ini mengungkap bahwa mumi-mumi ini adalah penduduk asli Tarim Basin dan menunjukkan keberagaman genetik yang cukup menarik. Analisis DNA mengindikasikan adanya migrasi manusia dari berbagai wilayah yang jauh, termasuk Eropa Barat dan Asia Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa Tarim Basin adalah pusat pertukaran budaya dan migrasi sejak zaman kuno.

Artefak dan Barang-Barang Kuburan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline