Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Kuzukiri: Hidangan Penutup Tradisional Jepang dari Kyoto

Diperbarui: 15 September 2024   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Catatan Harian Fukuma: Juli 2009 (way-nifty.com)

Kuzukiri adalah salah satu hidangan penutup tradisional Jepang yang terkenal, terutama di Kyoto. Hidangan ini terbuat dari tepung kudzu, yang merupakan ekstraksi dari akar tanaman kudzu, dan diolah menjadi mie yang transparan dan kenyal. Kuzukiri sangat populer di musim panas karena memberikan sensasi segar dan ringan saat dimakan. Biasanya, kuzukiri disajikan dengan sirup kuromitsu( sirup gula hitam) atau ditaburi dengan kinako( tepung kedelai panggang) untuk memberikan rasa manis yang khas. Teksturnya yang lembut serta tampilannya yang menarik membuat kuzukiri menjadi makanan penutup favorit di banyak tempat, terutama di Kyoto, yang dikenal sebagai pusat kuliner tradisional Jepang.

Sejarah Kuzukiri

Kuzukiri pertama kali diperkenalkan di Kyoto, terutama di wilayah Gion, yang terkenal dengan kebudayaan dan tradisi lama. Tepung kudzu, bahan utama kuzukiri, telah digunakan dalam pengobatan herbal Jepang selama hampir 2.000 tahun. Kudzu sendiri adalah tanaman yang berasal dari Tiongkok, dan seiring perjalanan waktu, akar kudzu dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Selain digunakan untuk obat herbal, kudzu kemudian diolah menjadi bahan makanan. Masyarakat Kyoto menemukan cara untuk mengubah tepung kudzu menjadi mie yang kenyal dan transparan, yang kini kita kenal sebagai kuzukiri. Hidangan ini menjadi semakin populer sebagai makanan penutup, terutama selama musim panas, karena memberikan rasa segar yang sangat cocok dengan cuaca hangat di Jepang.

Proses Pembuatan Kuzukiri

Pembuatan kuzukiri memerlukan beberapa tahap yang cukup detail untuk menghasilkan mie yang kenyal dan transparan.

Ekstraksi Pati Kudzu

Proses pembuatan kuzukiri dimulai dengan mengolah akar kudzu untuk mengekstrak patinya. Akar kudzu yang besar dan tebal harus dicuci bersih sebelum dihancurkan. Penghancuran akar ini dilakukan dengan metode tradisional, di mana akar kudzu diperas hingga menghasilkan pati murni. Setelah proses pemerasan, hasil ekstraksi ini kemudian dicampur dengan air untuk membentuk adonan yang kental.

Penyaringan dan Pengendapan

Adonan pati kudzu kemudian disaring untuk menghilangkan serat atau kotoran yang mungkin masih tertinggal. Setelah disaring, cairan yang sudah bersih dibiarkan mengendap. Proses pengendapan ini penting untuk memisahkan pati murni dari airnya. Setelah cukup waktu, air di bagian atas dibuang, meninggalkan lapisan pati murni di bawahnya.

Pengeringan dan Pembuatan Mie

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline