Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Fraktal oleh Benoit Mandelbrot: Mengungkap Keteraturan Tersembunyi dalam Kekacauan pada Alam Semesta

Diperbarui: 21 Agustus 2024   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Phenomenal natural fractal patterns all around you (starsinsider.com)

Fraktal adalah salah satu konsep matematika yang telah mengubah cara kita memahami dunia di sekitar kita. Diperkenalkan pertama kali oleh Benoit Mandelbrot pada tahun 1975, fraktal adalah pola yang berulang pada berbagai skala, menunjukkan bagaimana keteraturan dapat muncul dari kekacauan. Dengan kata lain, di dalam kerumitan yang tampaknya acak, ada keteraturan yang tersembunyi. Fraktal telah menemukan aplikasi dalam berbagai bidang, mulai dari geometri, pemodelan cuaca, hingga seni dan arsitektur. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana fraktal mengungkap keteraturan tersembunyi dalam kekacauan di alam dan bagaimana konsep ini telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita.

Sumber: Phenomenal natural fractal patterns all around you (starsinsider.com)

Apa Itu Fraktal?

Fraktal adalah objek geometris dengan pola berulang yang dapat dilihat pada berbagai skala. Ini berarti bahwa jika kita memperbesar bagian kecil dari fraktal, pola yang sama akan terlihat pada bagian tersebut, sama seperti pada keseluruhan objek. Sifat ini dikenal sebagai keserupaan diri (self-similarity). Fraktal tidak terbatas pada bentuk dua dimensi atau tiga dimensi saja, melainkan dapat melibatkan dimensi non-integer, yang dikenal sebagai dimensi fraktal. Konsep ini tidak hanya ditemukan di alam, tetapi juga diterapkan dalam teknologi, seni, dan banyak bidang lainnya.

Sejarah Fraktal

Benoit Mandelbrot adalah seorang matematikawan Prancis-Amerika yang lahir pada tahun 1924. Mandelbrot pertama kali memperkenalkan istilah "fraktal" pada tahun 1975, berasal dari kata Latin "fractus," yang berarti "rusak" atau "retak". Sebelum penemuan ini, pola yang rumit dan tidak teratur dalam alam sering dianggap tidak dapat dijelaskan oleh geometri klasik. Mandelbrot melihat bahwa banyak fenomena alam, seperti garis pantai atau awan, menunjukkan pola yang berulang dan kompleks, tetapi tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan geometri Euclidean tradisional. Inilah yang memotivasi dia untuk mengembangkan konsep fraktal, yang memungkinkan matematika untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk yang tidak teratur namun memiliki pola tertentu.

Dimensi Fraktal

Salah satu konsep paling menarik dalam teori fraktal adalah dimensi fraktal. Berbeda dengan dimensi dalam geometri konvensional yang biasanya adalah bilangan bulat, seperti 1 untuk garis atau 2 untuk bidang, dimensi fraktal bisa merupakan bilangan non-integer. Misalnya, Koch Snowflake adalah salah satu contoh klasik dari fraktal, yang meskipun terlihat seperti objek dua dimensi, sebenarnya memiliki dimensi fraktal yang bernilai antara 1 dan 2. Dimensi ini mengukur kompleksitas sebuah fraktal, menunjukkan seberapa "penuh" suatu objek menempati ruang di sekitarnya. Konsep ini memperluas pemahaman kita tentang geometri dan membantu kita memahami pola-pola yang tampak acak namun memiliki keteraturan.

Sumber: Phenomenal natural fractal patterns all around you (starsinsider.com)

Fraktal dalam Alam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline