Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Gerbang Torii: Gerbang Pembatas Kesucian Antara Dunia Manusia dan Para Dewa

Diperbarui: 15 Februari 2024   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: 日本三大奇襲のひとつ「厳島の戦い」毛利元就が数倍の敵に勝利した理由とは?わかりやすく解説! - ページ 3 / 3 - Rinto (https://rinto.life)

Ketika kita berbicara tentang Jepang, salah satu simbol yang paling sering muncul dalam pikiran kita adalah Gerbang Torii. Gerbang ini, yang biasa kita lihat di pintu masuk kuil Shinto, bukanlah sekadar gerbang biasa. Mereka adalah simbol penting yang menandai batas antara dunia manusia dan dunia suci, dua alam yang sangat berbeda namun saling terkait erat dalam kepercayaan dan budaya Jepang.

Gerbang Torii adalah representasi fisik dari filosofi spiritual Jepang yang mendalam. Mereka adalah penjaga yang menjaga kesucian kuil dan melindungi dari pengaruh negatif. Melintasi gerbang ini bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual, sebuah transisi dari kehidupan sehari-hari ke ruang suci.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu Gerbang Torii. Asal usulnya, desain dan fungsi dari gerbang ini, dan bagaimana mereka mencerminkan prinsip-prinsip agama Shinto. Kita juga akan membahas nilai Gerbang Torii bagi orang Jepang. Selain itu, kita juga akan melihat keberadaan Gerbang Torii di luar Jepang. Meskipun mereka adalah simbol khas Jepang, pengaruh mereka telah menyebar ke berbagai tempat di dunia.

Gerbang Torii bukan hanya sekadar gerbang, tetapi juga jendela ke dunia spiritual, sebuah simbol dari hubungan manusia dengan alam dan dewa. Mari kita mulai perjalanan kita untuk memahami lebih dalam tentang Gerbang Torii, gerbang pembatas kesucian antara manusia dan para Kami.

Apa Itu Gerbang Torii?

Gerbang Torii (鳥居) adalah struktur ikonik yang menjadi simbol kuat dari budaya dan tradisi Jepang. Biasanya ditemukan di pintu masuk kuil Shinto, gerbang ini bukanlah sekadar gerbang biasa. Mereka adalah penanda penting yang memisahkan dunia manusia dari dunia suci, atau tempat di mana Kami (dewa) bersemayam.

Dalam konteks agama Shinto, dunia manusia dan dunia suci adalah dua alam yang sangat berbeda. Dunia manusia adalah tempat kita hidup sehari-hari, penuh dengan kegiatan dan kekhawatiran duniawi. Sementara itu, dunia suci adalah tempat para Kami bersemayam, sebuah alam yang penuh dengan kesucian dan kedamaian.

Gerbang Torii berfungsi sebagai pembatas antara dua dunia ini. Dengan melintasi gerbang ini, kita secara simbolis meninggalkan dunia manusia dan memasuki dunia suci. Ini adalah transisi dari profan, atau daerah yang umum dan tidak disucikan, ke yang suci. Dengan kata lain, Torii adalah gerbang yang membawa kita dari kehidupan sehari-hari ke ruang spiritual.

Namun, Torii bukan hanya sekadar pembatas. Mereka juga merupakan simbol perlindungan dan penyucian. Dengan melintasi Torii, kita secara simbolis membersihkan diri dari kekotoran duniawi dan mempersiapkan diri untuk berinteraksi dengan para Kami.

Jadi, ketika Anda melihat Gerbang Torii, ingatlah bahwa Anda sedang melihat lebih dari sekadar gerbang. Anda sedang melihat sebuah simbol yang kaya akan makna dan sejarah, sebuah pintu gerbang ke dunia suci, dan sebuah jembatan antara manusia dan para Kami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline