Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Siklus Milankovich: Siklus 12.000 Tahun Pergerakan Bumi yang Menyebabkan Perubahan Iklim Global

Diperbarui: 14 Februari 2024   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: How Fast Will Antarctica's Ice Sheet Melt? (stanford.edu)

Apakah kamu pernah mendengar tentang siklus Milankovitch? Jika belum, maka kamu mungkin akan terkejut mengetahui bahwa bumi kita tidak selalu bergerak dengan cara yang sama sepanjang waktu. Bumi kita mengalami perubahan-perubahan dalam orbit, kemiringan, dan arah rotasinya, yang dapat mempengaruhi iklim planet kita dalam skala waktu yang lama. Perubahan-perubahan ini disebut siklus Milankovitch, dan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan periode glasial dan interglasial, yaitu saat suhu bumi menurun dan meningkat secara bergantian.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu siklus Milankovitch, bagaimana cara kerjanya, dan apa dampaknya terhadap iklim bumi. Kita juga akan melihat bagaimana siklus Milankovitch berinteraksi dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi iklim bumi, seperti aktivitas vulkanik, variasi matahari, dan pengaruh manusia. Mari kita mulai!

Apa itu Siklus Milankovitch?

Siklus Milankovitch adalah teori yang menjelaskan bagaimana perubahan orbit bumi dapat mempengaruhi iklim planet. Teori ini dinamai berdasarkan nama ilmuwan Serbia yang pertama kali mengusulkannya, yaitu Milutin Milankovitch, pada awal abad ke-20. Milankovitch mengemukakan bahwa ada tiga parameter yang mengubah pergerakan bumi, yaitu eksentrisitas, obliquitas, dan presesi. Mari kita lihat masing-masing parameter ini lebih detail.

Eksentrisitas

Eksentrisitas adalah perubahan bentuk orbit bumi dari lingkaran menjadi elips. Hal ini menentukan jarak terdekat dan terjauh bumi dengan matahari, yang disebut perihelion dan aphelion. Jika eksentrisitas tinggi, maka perbedaan jarak ini akan besar, dan sebaliknya. Eksentrisitas berubah setiap 413.000 tahun.

Perubahan eksentrisitas dapat mempengaruhi iklim bumi dengan cara mengubah intensitas radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Jika bumi berada di perihelion, maka bumi akan menerima lebih banyak radiasi matahari daripada saat berada di aphelion. Hal ini dapat menyebabkan musim panas yang lebih panas dan musim dingin yang lebih dingin. Namun, perubahan eksentrisitas tidak terlalu signifikan, karena perbedaan jarak bumi dengan matahari hanya sekitar 3%.

Obliquitas

Obliquitas adalah perubahan sudut kemiringan sumbu rotasi bumi. Hal ini menentukan perbedaan musim di belahan bumi utara dan selatan. Jika obliquitas tinggi, maka perbedaan musim akan ekstrem, dengan musim panas yang lebih panas dan musim dingin yang lebih dingin. Jika obliquitas rendah, maka perbedaan musim akan sejuk, dengan musim panas yang lebih dingin dan musim dingin yang lebih hangat. Obliquitas berubah setiap 40.000 tahun.

Perubahan obliquitas dapat mempengaruhi iklim bumi dengan cara mengubah distribusi radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Jika obliquitas tinggi, maka belahan bumi yang menghadap matahari akan menerima lebih banyak radiasi matahari daripada belahan bumi yang menjauh dari matahari. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan suhu antara belahan bumi yang besar. Namun, jika obliquitas rendah, maka perbedaan suhu antara belahan bumi akan kecil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline