Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Ekidna Zaglossus Attenboroughi: Hewan Asli Papua yang Terancam Punah

Diperbarui: 17 November 2023   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: WESTERN LONG-BEAKED ECHIDNA LIFE EXPECTANCY (worldlifeexpectancy.com)

Ekidna adalah salah satu hewan paling unik di dunia. Mereka adalah mamalia yang bertelur, yang berarti mereka menghasilkan telur dan menyusui anak-anak mereka. Mereka juga memiliki duri yang melindungi mereka dari predator, dan moncong yang panjang dan sensitif yang membantu mereka mencari makanan. Ekidna hidup di Australia dan Papua Nugini, dan termasuk dalam keluarga Tachyglossidae.

Ada empat spesies ekidna yang masih hidup saat ini. Satu spesies adalah ekidna moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), yang tersebar di Papua, Papua Nugini, dan Australia. Tiga spesies lainnya adalah ekidna moncong panjang (Zaglossus), yang hanya ditemukan di Papua dan Papua Nugini. Mereka adalah ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijni), ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni), dan ekidna moncong panjang Sir David (Zaglossus attenboroughi).

Kali ini, kita akan membahas tentang ekidna moncong panjang Sir David, yang merupakan spesies ekidna yang paling langka dan terancam punah. Kita akan mengetahui apa saja ciri-ciri, habitat, makanan, reproduksi, ancaman, dan upaya perlindungan yang dilakukan untuk hewan asli Papua ini.

Ciri-Ciri Ekidna Moncong Panjang Sir David

Ekidna moncong panjang Sir David adalah spesies ekidna yang baru ditemukan pada tahun 1961 oleh seorang ahli zoologi bernama Tim Flannery. Spesies ini dinamai menurut Sir David Attenborough, seorang pembawa acara televisi dan tokoh konservasi yang terkenal. Ekidna moncong panjang Sir David memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Ukuran tubuhnya sekitar 45 cm, dengan berat sekitar 5 kg.

- Warna bulunya cokelat gelap, dengan duri yang lebih jarang dan lebih pendek daripada ekidna moncong pendek.

- Moncongnya sangat panjang, sekitar 18 cm, dan memiliki ujung yang bengkok ke atas. Moncongnya berfungsi sebagai alat penciuman, peraba, dan elektrosensor yang dapat mendeteksi getaran dan medan listrik dari mangsanya.

- Kakinya pendek dan kuat, dengan cakar yang besar dan tajam. Cakar depannya digunakan untuk menggali tanah dan kayu, sedangkan cakar belakangnya digunakan untuk membersihkan diri dan menggali sarang.

- Ekor pendek dan lebar, berfungsi sebagai tempat menyimpan lemak dan menahan panas tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline