Perjalanan ke Barat adalah salah satu karya sastra klasik Tiongkok yang paling terkenal dan berpengaruh di dunia. Novel ini menceritakan petualangan seorang biksu Buddha bernama Xuanzang dan tiga muridnya yang merupakan siluman-siluman yang bertobat, yaitu Sun Wukong sang raja kera, Zhu Bajie sang babi, dan Sha Wujing sang siluman sungai, dalam perjalanan mereka dari Tiongkok ke India untuk mencari kitab-kitab suci agama Buddha.
Novel ini menggabungkan unsur-unsur sejarah, mitologi, agama, fantasi, dan humor dalam ceritanya. Novel ini juga memiliki banyak pesan moral dan filosofis yang berkaitan dengan ajaran Buddha dan Tao. Novel ini telah menginspirasi banyak karya seni dan budaya lainnya, baik di Tiongkok maupun di luar negeri.
Namun, siapa sebenarnya penulis di balik novel epik ini? Bagaimana latar belakang, kepribadian, dan karya-karya lainnya? Bagaimana proses dan inspirasi penulisan novel ini? Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dekat sosok Wu Cheng'en, penulis cerita epik Perjalanan ke Barat.
Siapa Wu Cheng'en?
Wu Cheng'en adalah seorang novelis, penyair, dan politisi Tiongkok dari Dinasti Ming. Ia lahir di Huainan, Jiangsu, sekitar tahun 1500 atau 1505, dan meninggal pada tahun 1582 atau 1580. Ia terkenal sebagai penulis novel klasik Perjalanan ke Barat, yang menceritakan petualangan Sun Wukong dan biksu Xuanzang ke India untuk mencari kitab suci Buddha. Novel ini diterbitkan secara anonim pada tahun 1592, dan Wu tidak pernah menyebutkan karyanya itu dalam tulisan-tulisannya yang lain .
Wu belajar di Universitas Nanjing selama lebih dari 10 tahun, tetapi tidak pernah lulus ujian kekaisaran untuk menjadi pejabat. Ia bekerja sebagai pejabat di Beijing dan Changxing County, tetapi tidak menyukai pekerjaannya dan akhirnya mengundurkan diri. Ia menghabiskan sisa hidupnya menulis cerita dan puisi di kampung halamannya. Ia juga berteman dengan beberapa penulis terkenal pada zamannya .
Wu adalah seorang penulis yang produktif dan berbakat. Ia mampu menulis karya sastra dalam berbagai genre dan bentuk, dengan menggunakan bahasa yang kaya dan bervariasi. Ia juga mampu menampilkan tema-tema yang relevan dan menarik bagi pembacanya, baik dari segi sejarah, agama, filsafat, maupun budaya. Ia layak disebut sebagai salah satu penulis klasik Tiongkok yang paling terkemuka dan berpengaruh.
Inspirasi Penulisan Perjalanan ke Barat?
Menurut beberapa sumber, Wu Cheng'en terinspirasi untuk menulis cerita Perjalanan ke Barat berdasarkan pada perjalanan nyata dari seorang biksu Buddha bernama Xuanzang yang hidup pada abad ke-7.
Xuanzang melakukan ziarah ke India untuk mencari kitab-kitab suci Buddha yang belum diterjemahkan ke dalam bahasa Tiongkok. Perjalanan Xuanzang penuh dengan tantangan dan bahaya, tetapi juga dengan pengalaman dan pengetahuan baru. Wu Cheng'en mengagumi semangat dan tekad Xuanzang dalam menuntut ilmu agama, dan memutuskan untuk mengabadikan kisahnya dalam bentuk novel.