Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Kaki Lotus: Tradisi Kelam dan Menyedihkan bagi Wanita Tiongkok

Diperbarui: 22 Oktober 2023   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: http://2.bp.blogspot.com/-GphRY7DNc_o/TeW5g43JhMI/AAAAAAAAAiU/D_10KHsVtiE/s1600/4.jpg

Kaki lotus adalah istilah untuk kaki yang telah diubah bentuk dan ukurannya dengan cara mematahkan dan mengikatnya dengan kencang sejak usia muda. Praktik ini dilakukan oleh para gadis di Tiongkok sebagai simbol status dan kecantikan. Kaki yang telah diikat disebut kaki lotus karena bentuknya yang menyerupai bunga lotus yang tertutup. Sepatu yang dibuat untuk kaki lotus disebut sepatu lotus.

Praktik mengikat kaki ini mungkin berasal dari zaman Dinasti Lima dan Sepuluh Kerajaan pada abad ke-10 di Tiongkok, dan perlahan-lahan menjadi populer di kalangan elite pada zaman Dinasti Song. Praktik ini kemudian menyebar ke kelas sosial yang lebih rendah pada zaman Dinasti Qing (1636–1912). Kaisar Manchu mencoba melarang praktik ini pada abad ke-17, tetapi gagal. Di beberapa daerah, mengikat kaki dapat meningkatkan prospek pernikahan. Diperkirakan bahwa, pada abad ke-19, 40–50% dari semua wanita Tiongkok mungkin memiliki kaki terikat, naik hingga hampir 100% di kalangan wanita Han kelas atas.

Pada akhir abad ke-19, para misionaris Kristen dan reformis Tiongkok menantang praktik ini. Baru pada awal abad ke-20, praktik ini mulai punah, menyusul upaya kampanye anti-pengikatan kaki. Selain itu, wanita kelas atas dan perkotaan lebih cepat meninggalkan praktik mengikat kaki daripada wanita pedesaan yang lebih miskin. Pada tahun 2007, hanya ada segelintir wanita Tiongkok tua yang masih hidup dengan kaki terikat.

Praktik pengikatan kaki adalah bagian dari sejarah dan budaya Tiongkok yang kelam dan menyedihkan, tetapi juga sebagai simbol ketahanan dan kebanggaan bagi wanita-wanita yang melakukannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang alasan, proses, efek, dan sejarah dari praktik pengikatan kaki ini.

Alasan Pengikatan Kaki

Pengikatan kaki adalah praktik budaya Tiongkok yang melibatkan pengikatan kaki gadis-gadis muda dengan kain secara ketat untuk mengubah bentuk dan ukurannya. Praktik ini memiliki berbagai alasan di baliknya, tergantung pada zaman dan daerahnya. Berikut adalah beberapa alasan yang umum dikemukakan:

- Alasan estetika: Kaki yang terikat dianggap sebagai simbol kecantikan dan kesempurnaan wanita. Kaki yang kecil dan melengkung disebut kaki lotus, karena bentuknya yang menyerupai bunga lotus yang tertutup. Sepatu yang dibuat untuk kaki lotus juga dihiasi dengan bordir dan perhiasan. Beberapa pria juga merasa bahwa kaki lotus menambah daya tarik seksual wanita.

- Alasan sosial: Kaki yang terikat menunjukkan status sosial dan ekonomi wanita. Wanita yang memiliki kaki lotus dianggap berasal dari keluarga kaya dan terhormat, yang tidak perlu bekerja di ladang atau melakukan pekerjaan berat. Kaki yang terikat juga meningkatkan prospek pernikahan wanita, karena mereka lebih disukai oleh pria dari kalangan elite.

- Alasan politik: Kaki yang terikat menjadi bagian dari identitas etnis Han, yang merupakan kelompok mayoritas di Tiongkok. Pada zaman Dinasti Yuan (1279-1368), ketika Tiongkok dikuasai oleh bangsa Mongol, orang Han menggunakan pengikatan kaki sebagai cara untuk membedakan diri dari penjajah. Pada zaman Dinasti Qing (1644-1911), ketika Tiongkok dikuasai oleh bangsa Manchu, orang Han tetap mempertahankan pengikatan kaki sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah asing.

Proses Pengikatan Kaki

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline