Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Klan Yamato: Teori Penunggang Kuda oleh Prof. Egami Namio

Diperbarui: 3 Oktober 2023   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.worldhistory.org/uploads/images/5820.jpg?v=1623202202

Klan Yamato adalah salah satu klan yang berperan penting dalam sejarah Jepang. Klan ini berasal dari daerah Yamato, yang sekarang menjadi bagian dari Prefektur Nara. Klan ini mengklaim keturunan dari dewa matahari Amaterasu, dan memimpin negara Yamato, yang merupakan cikal bakal kekaisaran Jepang. Klan Yamato diperintah oleh kaisar, yang garis keturunannya masih menjadi kaisar di Jepang saat ini, sehingga menjadikan kekaisaran Jepang sebagai monarki tertua di dunia.

Klan Yamato mulai berkuasa sekitar abad ke-4 Masehi, ketika mereka berhasil menyatukan sebagian besar wilayah Jepang di bawah kekuasaan mereka. Mereka juga membangun kofun, yaitu makam berbentuk bukit tanah dengan lubang kunci, yang menunjukkan status sosial dan kekuatan militer mereka. Beberapa kofun raksasa, seperti Daisen Kofun di Osaka, masih dapat dilihat hingga sekarang.

Klan Yamato juga berhubungan dengan negara-negara di Asia daratan, terutama Korea dan Cina, yang membawa pengaruh budaya dan politik ke Jepang. Pada abad ke-6 Masehi, agama Buddha diperkenalkan ke Jepang oleh beberapa anggota istana Yamato, meskipun masih ada perlawanan dari kelompok-kelompok yang berpegang pada agama Shinto. Jepang juga mengirim utusan dan misi diplomatik ke dinasti Sui dan Tang di Cina untuk mempelajari budaya dan sistem politik mereka. Pada masa ini, berkembang seni agama Buddha, sistem penulisan berdasarkan aksara Cina, teknologi pertanian dan penempaan besi, dan arsitektur bergaya Cina.

Klan Yamato memiliki beberapa klan sekutu yang membantu mereka dalam urusan politik dan militer. Beberapa klan sekutu tersebut adalah Nakatomi, Kasuga, Mononobe, Soga, Otomo, Ki, dan Haji. Namun, ada juga persaingan dan konflik antara klan-klan tersebut, terutama mengenai penerimaan agama Buddha dan hubungan dengan Cina. Pada abad ke-7 Masehi, terjadi reformasi Taika yang dilakukan oleh kaisar Tenji dan Tenmu untuk mengubah sistem pemerintahan Jepang menjadi lebih terpusat dan terorganisir berdasarkan model Cina. Reformasi ini juga melibatkan perubahan nama negara Yamato menjadi Nihon atau Nippon.

Klan Yamato adalah klan yang berjasa dalam membentuk identitas dan sejarah Jepang. Mereka menciptakan tradisi dan budaya yang masih dipertahankan hingga sekarang. Mereka juga membuka hubungan dengan dunia luar dan menerima pengaruh dari negara-negara tetangga. Klan Yamato adalah nenek moyang dari bangsa Jepang modern.

Teori Penunggang Kuda oleh Prof. Egami Namio

Salah satu usulan kontroversial tentang asal-usul klan Yamato adalah teori penunggang kuda (kiba minzoku setsu) yang diajukan oleh sejarawan Prof. Egami Namio pada tahun 1948 CE. Teori ini menyatakan bahwa Jepang ditaklukkan oleh budaya dari Asia utara yang bagi mereka kuda sangat penting. Budaya ini kemudian menyebar ide dan budaya mereka ke Jepang, dan membentuk negara Yamato.

Teori ini didasarkan pada bukti arkeologis dari sejumlah besar peralatan kuda yang ditemukan di dalam makam Jepang periode Kofun akhir (sekitar 250-538 CE) dan ketiadaannya pada bagian awal periode. Egami Namio berpendapat bahwa peralatan kuda tersebut menunjukkan adanya invasi militer oleh penunggang kuda dari Asia utara, yang mungkin berasal dari Siberia, Mongolia, atau Manchuria. Penunggang kuda ini kemudian mengalahkan suku-suku asli di Jepang, dan mengambil alih kekuasaan. Mereka juga membawa teknologi, seni, dan agama baru ke Jepang, yang mempengaruhi perkembangan budaya dan politik Jepang.

Teori ini juga mengklaim bahwa klan Yamato adalah keturunan dari penunggang kuda ini, dan bahwa mereka memiliki hubungan darah dengan bangsa-bangsa di Asia utara. Teori ini juga menyatakan bahwa klan Yamato memiliki sifat-sifat yang berbeda dari bangsa Jepang lainnya, seperti lebih agresif, berani, dan ambisius.

Kritik dan Kontroversi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline