Lihat ke Halaman Asli

Andri Samudra Siahaan

Menulis salah satu metode perjuangan.

Hujan Awal Tahun

Diperbarui: 5 Januari 2021   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin apa yang sedang berhembus diawal tahun
Seketika hawa dingin mengusir kehangatan
Rintih dan merintih angin berhembus
Langitpun diselimuti oleh awan
Seketika kilat pun berteriak garang
Seakan ingin mengusir kelamnya malam
Pohon-pohon meliuk dan menari
Kekiri lalu kembali kekanan
Perlahan gemericik air berjatuhan
Tertetes dengan lembut dan menawan
Setetes demi setetes menerpa wajah yang memandang awan

Kenapa  ia memandang awan?
Saat bulan tertutup awan
tiada keindahan dilangit yang berawan
Seperti ada yang tertahan
Dibalik mata yang berawan
Sepertinya ia tidak melawan
Saat air hujan membasahi badan
Tidak seperti pohon-pohon
Yang terus menari dengan menawan

Ia terus memandang bulan dibalik langit berawan
Sepertinya ada kegundahan
Imajinasinya berkeliaran
Dalam waktu yang berjalan lamban
Ia hanya menantang malam
mengusir gelap kala siang


Dihadapan Hujan dikala malam
Karena ia ingin berjalan
Setelah masa kelam
ketika virus berkeliaran
Mengambil Kebahagiaan
Ia ingin terus berjalan
Walau dalam ancaman
Terus maju menepis halangan
ASS, 5 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline