Pilkada Serentak 2020 direncanakan terlaksana dibulan Desember, PDI perjuangan sendiri telah mengumumkan kader-kader terbaiknya yang akan mencalonkan diri maju untuk pilkada 2020. Dari seluruh daerah yang diumumkan, ternyata PDIP belum berani mengumumkan calon kepalad daerah untuk walikota Medan.
Pertanyaaan tentu timbul dari hati masyarakat kota Medan, Informasi akan majunya Bobby Nasution telah terdengar dan menjadi trending topik bagi masyrakat kota Medan. Sebagian masyarakat ada yang setuju akan tetapi tidak sedikit juga yang menolak kehadiran Bobby . Disisi lain PLT walikota medan saat ini yaitu Ahyar Nasution adalah salah satu kader PDIP.
Menantu presiden Jokowi ini seperti menjadi sebuah angin segar bagi warga kota Medan, mengingat berulang-ulangnya walikota medan masuk bui dengan kasus korupsi. Sebagian masyarakat memandang Bobby akan mampu mewakili ketokohan Jokowi di Kota Medan, tetapi tidak sedikit juga meragukan pengalaman Bobby dari segi politik.
Keraguan itu tentu saja timbul akibat derasnya arus politik di Kota Medan yang mampu menghanyutkan banyak tokoh menjadi pesakitan dengan kasus korupsi, hal itu disebabkan oleh faktor tarik menarik kepentingan politik yang kadang kala berefek pada penyimpangan kinerja kepala daerah. Setiap masyarakat tentu memiliki berbagai pandangan yang berbeda akan kehadiran Bobby yang pada satu sisi bukan orang Medan Asli dan berdomisili diluar kota Medan.
Akhyar Nasution yang merupakan PLT Walikota Medan ini pun menyusun strategi yang cukup cerdas dalam menarik perhatian masyarakat. Momentum Pandemi Covid 19 dimanfaatkan dengan bekerja keras melakukan belusukan dan melaksanakan berbagai upaya dalam memutus mata rantai virus Corona. Intensitas pertemuan dengan masyarakat ditingkatkan dengan mendatangi pasar-pasar tradisional dan mendekati berbagai tokoh lintas agama.
Akhyar menggunakan momentum ini untuk meningkatkan posisi tawarnya dalam menarik simpati masyarakat, tidak hanya diwilayah kota medan saja. Masyarakat yang berada diperbatasan kota medan dan Deliserdang pun ditarik dukungannya, Mungkin Ahyar sudah melakukan pemetaan dan memahami bahwa sebagian masyarakat yang berdomisili di Deliserdang memiliki KTP Kota Medan dan memiliki potensi suara.
Langkah politik cantik pun telah dilakukan dengan mencoba menggaet Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Hitungan ini tentu sangat cerdas mengingat Pada Pilpres 2019 PDIP Kalah di 14 kecamatan kota Medan.
Jokowi hanya unggul di Kecamatan Medan Kota, Medan Baru, Medan Barat, Medan Tuntungan, Medan Petisah, Medan Polonia, dan Medan Selayang. Partai Demokrat dan PKS adalah mesin kemenangan prabowo dikota Medan saat itu.
Tarik menarik antara terah Nasution ini tentu menjadi semakin menarik, Harapan besar diemban oleh Bobby maupun Ahkyar dalam memberi pelayanan terbaik bagi warga kota Medan. Siapapun yang akan maju, Medan membutuhkan pemimpin yang mampu memberi warna baru yang jauh dari perbuatan Korupsi.
Jika dirunut secara marga Ahkyar dan Bobby seperti Bapak dan Anak yang sama-sama merupakan keturunan dari Raja Sibagot Ni Pohan. Akan tetapi Dunia politik tentu tidak mengenal hal tersebut, Karena Mereka berdua hanyalah petugas partai yang berharap mendapatkan mandat maju dan berjuang dipilkada Kota Medan.