Lihat ke Halaman Asli

Andri Samudra Siahaan

Menulis salah satu metode perjuangan.

Pria Punya Hak untuk Menangis

Diperbarui: 3 Juni 2020   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

besthdwallpaper.com

Menangislah bila harus menangis
Karena kita semua manusia
Manusia bisa terluka
Manusia pasti menangis
Dan manusia pun bisa mengambil hikmah

Sepenggal lirik air mata dari band Dewa yang dibesut Ahmad Dhani ini cukup populer di awal tahun 2000-an. Menangis merupakan suatu hal yang manusiawi dalam melepaskan emosi kesedihan. Adakalanya air mata harus menetes ketika kepedihan itu sudah tidak tertahan lagi untuk dipendam.

Mengeluarkan emosi dengan menangis adalah baik adanya. Tidak ada yang salah dalam meluapkan emosi dengan menangis. Melepaskan semua beban untuk dapat kembali fokus dalam bangkit dari keterpurukan yang baru diterima.

Ada pandangan yang tertanam dimasyarakat saat ini yang menurut saya salah yaitu "generalisasi air mata hanya milik perempuan". Seakan-akan menitikkan air mata hanya bisa dilakukan wanita dan terlarang bagi pria. 

Alhasil setiap lelaki yang menitikkan air mata selalu dianggap lemah. Ketahuilah pria! Hal itu malah membuat engkau terjajah di dalam emosi kesedihan, yang di mana metode penyelesaiannya telah dikuasai oleh kaum wanita. 

Dengan menangis wanita selalu menyelesaikan emosi kesedihannya dan di sisi lain pria yang menahan tangisnya harus memendam kesedihannya dan tetap terjajah dalam kesedihan. Stigma yang terbentuk di masyarakat membuat kaum pria gengsi untuk menangis.

Pria yang menangis selalu dianggap lemah dan itu berbahaya bagi kesehatan mental dan jiwa pria. Stigma itu yang membuat pria selalu berusaha menahan tangisnya. Jikapun sampai harus menangis itu hanya dilakukan dihadapan orang yang paling dipercayanya, jangan hina dia karena stigma yang ada di masyarakat membuat kehormatannya  dipertaruhkan melalui air mata.

Pria mungkin memiliki fisik yang lebih kuat dari wanita, Akan tetapi secara psikologis pria jauh lebih lemah dari wanita. Tanpa disadari pelampiasan emosi pria pun dilakukan melalui kekuatan fisiknya. 

Kekerasan dalam rumah tangga adalah salah satu pelampiasan emosi pria. Kenapa? Karena stigma masyarakat membuat mereka gengsi untuk menangis. Alhasil untuk melepas semua emosi kepedihan, mereka menyalurkannya melalui tindakan fisik yang berujung pada KDRT.

Hal yang seharusnya tidak perlu terjadi walaupun ada luka psikologi yang sangat dalam dari oknum tersebut. Pilihan pergi dan menjauh kemudian menangis  ditempat sepi lebih baik dari pada menggunakan kekerasan. 

Saya cukup terkejut ketika seorang sahabat mengupdate statusnya dengan mengatakan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline