Lihat ke Halaman Asli

Andri Samudra Siahaan

Menulis salah satu metode perjuangan.

Jangan Berdoa Memaksa Tuhan, Gunakan Hikmat

Diperbarui: 24 Maret 2020   04:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tatajiwa.com

Dari pinggiran kota medan ini saya duduk  sembari merangkai kata. Dibawah sinar bulan saya coba menutup mata ini agar dapat terpejam sehingga dapat kembali kekamar saya untuk beristirahat.

Tiada ide yang muncul baik rangkaian puisi , gagasan ataupun auto kritik yang dapat rangkai menjadi sebuah opini. kutapaki tanah tampa alas kaki coba mensyukuri malam yang telah kulalui baru 2 jam ini.Migrain yang cukup lama tidak pernah kurasakan, sebuah migrain kas yang tidak pernah lagi kurasakan sekitar 1,5 tahun. 

Sedikit teringat dengan  diskusi antara saya dan seorang sahabat lama.

"Kau akan rindu Indahnya Nama Allah saat dalam bencana melanda tapi jangan pernah berdoa memaksa Tuhan " ucapku.

 "jangan terlalu paranoid Imanmu akan menyelamatkanmu dari Virus Corona." 

"Hei.. ini bukan tentang Iman dan Berdoa saja akan tetapi tentang Hikmat jangan memaksa Tuhan"

"Ibadah akan selamatkan kita dari maut" Ucapnya lagi.

"Apakah beribadah  hanya dapat dilakukan dirumah ibadah ?" Ucapku.

"Ya.. Tuhan pasti lalukan wabah ini saat kita ada dirumahnya" 

"Kita berbeda, Kau penyembah rumah ibadah sedang Aku penyembah Tuhan karena aku bisa menyembahnya dimanapun" ucapku.

Bagaimana dengan teman-teman? Jangan pernah memaksa Tuhan menyelamatkan anda dari wabah ini melalui doa anda saja, tetapi berhikmatlah dengan Bekerja dirumah, Belajar Dirumah dan Beribadah dirumah.

Jangan jadikan diri anda sebagai penyembah rumah ibadah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline