Lihat ke Halaman Asli

Membangun Budaya Positif di Kelas: Pemahaman Mendalam Modul 1.4 Pendidikan Guru Penggerak

Diperbarui: 27 Agustus 2024   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Modul 1.4 Budaya Positif dalam program Pendidikan Guru Penggerak hadir sebagai sebuah panduan komprehensif bagi para pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif. Modul ini mengajak para guru untuk melampaui pemahaman tradisional tentang disiplin dan menciptakan kelas yang didasarkan pada nilai-nilai positif, saling menghormati, dan dukungan.

Konsep Disiplin Positif: Lebih dari sekadar Hukuman

Salah satu fokus utama modul ini adalah menggeser paradigma tentang disiplin. Disiplin positif tidak sekadar tentang memberikan hukuman, tetapi lebih pada upaya membimbing siswa untuk mengembangkan tanggung jawab dan kedisiplinan diri. Dengan pendekatan ini, siswa diajak untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan belajar dari kesalahan.

Menciptakan Keyakinan Kelas: Fondasi Kebersamaan

Modul ini juga menekankan pentingnya membangun kesepakatan bersama atau "keyakinan kelas". Keyakinan kelas ini menjadi semacam kompas bagi seluruh anggota kelas, baik guru maupun siswa. Dengan adanya kesepakatan bersama tentang nilai-nilai yang dianut, tercipta suasana yang saling menghormati, mendukung, dan menciptakan rasa memiliki.

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kunci Belajar Optimal

Modul 1.4 menyadari bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi agar dapat belajar dengan optimal. Kebutuhan dasar seperti rasa aman, rasa memiliki, dan rasa kompeten menjadi fokus utama. Dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini, siswa akan merasa lebih nyaman dan percaya diri untuk terlibat dalam proses pembelajaran.

Pergeseran Peran: Dari Pengontrol Menjadi Fasilitator

Modul ini mengajak para guru untuk bertransformasi dari peran sebagai pengontrol menjadi fasilitator. Sebagai fasilitator, guru menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa untuk aktif, bertanggung jawab, dan memiliki inisiatif dalam pembelajaran mereka. Dengan demikian, siswa tidak hanya menjadi penerima pasif informasi, tetapi juga menjadi peserta aktif dalam proses konstruksi pengetahuan.

Segitiga Restitusi: Menyelesaikan Konflik dengan Bijak

Konflik adalah hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan sekolah. Modul ini memperkenalkan konsep "segitiga restitusi" sebagai kerangka kerja untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan membangun. Dengan menggunakan segitiga restitusi, siswa diajak untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka, memperbaiki kesalahan, dan memulihkan hubungan yang terganggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline