Ketika ribuan puisi memujamu
Secangkir kopi...
Ketenangan keagungan rasanya
Kini kumengagungkan rasaku
membenci rasanya
Aku adalah luka yang disembunyikan
dari pekatnya warna
Bagian yang riuh mengepul namun mengambang
Pergi... aku membencinya
Dia hanya secangkir kopi
Yang kau seruput bersamanya
Di saat aku sedang berjuang untukmu
Maafkan aku yang membencimu karenanya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI