Lihat ke Halaman Asli

Andri Pratama

Mahasiswa UIN Malang

Analisis Permasalahan "Kipli Java Corndog" di Tengah Pandemi Covid 19

Diperbarui: 10 September 2021   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Permasalahan "Kipli Java Corndog" di Tengah Pandemi Covid 19

Analisis Permasalahan "Kipli Java Corndog" di Tengah Pandemi Covid 19

 

Pada peradaban saat ini tepatnya di era pandemi covid-19 ekonomi dunia sedang mengalami gelombang penyusutan, dimana banyak pelaku bisnis mengalami dampak negatif akan pemasukan keuangan. Permasalahan-permasalahan yang marak terjadi adalah penurunan tingkat penjualan dikarenakan banyaknya konsumen yang meminimalisir pengeluaran. Hal ini merupakan pemicu terjadinya persaingan yang tidak baik di sektor bisnis dari segi apapun itu. Di Indonesia sendiri seluruh pelaku bisnis dituntut untuk melahirkan ide-ide kreatif yang mampu menarik konsumen dengan sehat. Inovasi sendiri adalah simbol perjuangan bagi seluruh pengusaha yang harus dijadikan sebagai visi agar majunya perekonomian bangsa dan negara.

 

Indonesia saat ini dihadapkan dengan hiruk pikuk permasalahan ekonomi. Hal ini dipastikan dengan banyaknya usaha yang lumpuh ditengah-tengah masyarakat dikarenakan minimnya konsumen. Seperti yang dikabarkan dalam berbagai media nusantara bahwasanya ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja, masyarakat Indonesia sendiri sudah menyadari akan hal itu semenjak COVID-19 memasuki negara Indonesia. Berbagai macam spekulasi-spekulasi bermunculan dalam segala aspek negara terutama dalam bidang perekonomian, spekulasi tersebut terbentuk akibat banyaknya isu-isu yang bertebaran dan hal ini lah yang membuat pelaku bisnis harus menata ulang strategi pemasaran agar terhindar dari pemikiran - pemikiran kuno masyarakat.

 

Di kota pasuruan, tepatnya di daerah GOR Untung suropati terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan "Kipli Java Corndog ". Usaha ini berdiri ditengah pandemi berdasarkan kebutuhan konsumen akan kuliner instan dengan sistem antar jemput. Dengan memiliki banyak varian rasa dan promo menarik, usaha corndog tersebut menimbulkan banyak perhatian dan pelanggan khususnya daerah kota Pasuruan sendiri. Kebutuhan masyarakat kota Pasuruan khususnya konsumen kuliner sangat membengkak dikarenakan pandemi ini banyak larangan pemerintah yang membatasi jarak dan ruang gerak seluruh masyarakat seluruh Indonesia. Dengan adanya usaha roti bakar atau usaha mikro kecil menengah ini solusi kreatif bagi konsumen hari ini.

 

Setelah melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan salah satu narasumber bernama Imam Abadi yang berperan sebagai pemilik usaha streetfood corndog, saya mendapatkan banyak informasi menarik terkait bisnis ditengah pandemi Covid-19 mulai dari segala macam permasalahan yang ada dan bagaimana menciptakan inovasi baru terkait strategi pemasaran. Usaha streetfood ini selain terdampak dalam segi penjualan, mereka juga terdampak dalam aspek pemasokan (Suplier). Hal ini terjadi dikarenakan adanya pembatasan jarak yang melarang masyarakat untuk melakukan perjalanan jauh sehingga pemasok tidak bisa mendistribusikan bahan baku dengan stabil.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline