Konflik sosial merupakan salah satu permasalahan yang sering kali terjadi di lingkungan sekitar kita, adanya konflik sosial dapat bermula dari perbedaan suku maupun bahasa, perbedaan agama maupun adat istiadat. Dampak yang ditimbulkan dari adanya konflik sosial bisa berdampak fatal, pecahnya suatu kesatuan, permusuhan dan peperangan dimana mana, dan bisa saja lebih dari itu. Sebagai anak muda yang akan menghadapi keadaan yang mengharuskan kita bertemu dengan orang yang berbeda dengan diri sendiri, baik itu berbeda daerah maupun berbeda kebiasaan hidup, perlu adanya penyesuaian diri. Sama halnya dengan kami, Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang disatukan di Pulau Madura dan berasal dari 22 Provinsi di Indonesia yang sudah pasti memiliki sebuah perbedaan.
Dalam salah satu kegiatan Modul Nusantara kami, dan sebagai salah satu upaya pencegahan konflik sosial melalui film berjudul "Darah Garuda". Film karya Yadi Sugandi dan Conor Allyn yang release pada tahun 2010 ini berceritakan tentang perjuangan rakyat Indonesia pada masa penjajahan. Selain menceritakan bagaimana perjuangan pejuang pejuang terdahulu, film ini juga menampilkan karakter dari berbagai etnis, agama dan sosial yang bersatu demi kemerdekaan Bangsa Indonesia. Adanya perselisihan, pengkhianatan dan perdebatan yang dapat diselesaikan dengan komunikasi terbuka dan pemahaman antara individu maupun kelompok. Solidaritas dan kerjasama merupakan hal penting yang sangat dimunculkan dalam film ini, para tokoh dalam film menunjukkan saling merangkul dan menolong demi satu tujuan yang sama.
Selama film ini berlangsung, kami sangat terpukau dengan alur cerita juga visualisasi yang walaupun film Darah Garuda ini sudah release lama namun tetap mengesankan dimata kami. Selain itu juga kami menghadirkan praktisi film yaitu Bagas Bayu Samudra, yang pada akhir film juga turut memberikan review singkat mengenai film yang telah kami tonton bersama. Dengan adanya Modul Refleksi ini, diharapkan tidak terjadinya konflik sosial diantara teman-teman Pertukaran Mahasiswa Merdeka, karena kita disatukan dengan perbedaan yang menjadikan kita memahami apa itu toleransi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H