Lihat ke Halaman Asli

Menengok Cara Pandang Jokowi soal Keadilan dan Pembangunan

Diperbarui: 12 Januari 2019   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto:bukamata.co

"Adil bagi rakyat menurut saya adalah bukan sekedar membagikan hadiah atau stimulus rata pada rakyat sehingga yang senang semakin senang dan yang miskin bisa tertawa. Tidak," ulas Jokowi mengutip dalam bukunya yang berjudul "Jokowi Menuju Cahaya", Kamis (10/1).

Dalam buku karya Alberhiene Endah tersebut dituliskan, adil menurut Jokowi adalah peka melihat persoalan di setiap wilayah. Bahkan yang terpencil sekalipun dan berusaha mengantarkan mereka pada keadaan kondusif untuk meraih kehidupan lebih baik.

Lantas, langkah apa yang diambil Jokowi agar keadilan di negeri ini dapat terwujud?

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, Pembangunan yang merata adalah salah satu cara yang diambil Jokowi agar seluruh masyarakat Indonesia bisa mudah mendapat akses dalam menjalankan roda perekonomian mereka.

Contohnya, ketika petani di pedalaman susah menjual hasil buminya lantaran jalan di tempat tinggalnya masih buruk. Pupuk dan bibit yang mereka beli untuk melanjutkan pertanian pun didapat dengan harga mahal lantaran mahalnya biaya logistik.

Untuk itu, maka dibutuhkan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, maka mobilitas rakyat bisa lebih baik, daerah juga bisa tumbuh ekonominya, dan kualitas kehidupan masyarakat bisa meningkat.

Yang lebih penting lagi, ketimpangan antara wilayah itu bisa dikurangi. Sehingga masyarakat di Papua juga merasakan fasilitas yang sama dengan di Jawa. Hal ini akan membawa peradaban baru bagi bangsa Indonesia. Peradaban yang mempersatukan perasaan dan imajinasi sebagai satu bangsa dan negara Indonesia.

Melihat cara pandang itu, jujur saja, saya jadi merinding. Dalam hati saya, "Ini visi yang begitu didambakan oleh masyarakat Indonesia selama ini!"

Persoalan 'keadilan' tak hanya dinilai sebagai kondisi ketidakberuntungan, dan diselesaikan dengan cara kedermawanan sosial saja. Tetapi lebih mendasar lagi dipandang sebagai masalah struktural (artinya sistemik), dan diselesaikan dengan memberikan akses yang sama, termasuk kepada mereka yang kondisinya marjinal.    

Apa yang dikatakan Jokowi itu adalah sebuah pemaknaan yang mendalam tentang 'apa itu keadilan bagi rakyat'. Dan, menegaskan jalan baru yang akan ditempuhnya, meninggalkan cara lama yang terbukti gagal mengatasi persoalan kesenjangan sosial sejauh ini.

Dalam menciptakan terobosan tersebut, Jokowi sadar kesulitan terberat yang akan menghadangnya adalah mengawali prosesnya. Hal itu membutuhkan kerja ekstra keras, yang kadang tidak selamanya disukai oleh semua orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline