Lihat ke Halaman Asli

Merapi, Suguhanmu Kukagumi, Janjimu Kuhargai

Diperbarui: 18 September 2019   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tinggal dan hidup di kawasan ring of fire, melatih bahkan memaksa kita untuk harus selalu bersiap dan pasang badan dalam menghadapi berbagai macam kemungkinan, yang berhubungan dengan aktivitas kegunung-berapian, seperti gempa vulkanis hingga erupsi yang bisa terjadi kapan pun. Tidak terkecuali dengan gunung Merapi.

Gunung Merapi sudah dikenal gaungnya sebagai salah satu gunung api aktif di Indonesia, bahkan sampai tulisan ini dibuat, statusnya tetap dan masih berada pada level II atau waspada. Di balik statusnya yang "mengerikan" Merapi akan selalu punya nama dan peran penting atas keberlangsungan kehidupan di sekitarnya. 

Suguhan yang Merapi tawarkan dan berikan bagi kehidupan di sekitarnya, telah menjadi berkah tersendiri yang bisa dilihat dan dirasakan dari berbagai hal. Merapi memanjakan setiap indra yang kita punya, ketika kita berada di sekitarnya. Walhasil, atmosfer kagum dan penuh respect yang akan berpadu dalam diri kita. Kagum akan pesona yang disuguhkan, dan respect akan "kekuatan dahsyat" yang disembunyikan.

Ketika harus memanggil kembali ingatan akan kedahsyatan Merapi kala meletus di tahun 2010, rasa-rasanya tidak sampai hati. Hanya tangis, jeritan, dan luka yang akan teringat kembali, dan sekarang bukan lagi saatnya untuk mengingat keterpurukan itu. 

Bangkit dari keterpurukan dan menjadikan salah satu kejadian dahsyat tersebut sebagai pelajaran merupakan yang utama. Terdapat di salah satu bekas desa terdampak letusan Merapi, kita bisa belajar akan hal tersebut. Kita akan belajar tentang "janji-janji Merapi" yang tidak hanya sebatas janji, tapi benar-benar terjadi.

Kepuharjo, menjadi lokasinya. Ketika memasuki wilayah ini, kita akan langsung terbayang bahwa, di sini pernah ada kehidupan. 

Dari sisi kanan-kiri jalan seukuran satu mobil yang berkelok dan naik turun, dan dari balik semak-semak, kita dapat melihat sisa-sisa bangunan permanen yang saat ini hanya menyisakan puing bebatuan yang masih berbentuk dinding. 

Kadang, kita juga bisa melihat sisa bangunan yang masih menyisakan kayu yang mengarang pada bagian dindingnya. Ya, itu merupakan hasil dari kedahsyatan janji Merapi. 

Dengan melihat hal tersebut, akan terbesit di pikiran kita bahwa pada masanya, di lokasi ini pernah ada kehidupan yang sudah berlangsung lama, namun harus lenyap dalam seketika. Itu hanya sekilas, karena tidak jauh dari lokasi awal kita menemui sisa banguan tersebut, kita akan menjumpai satu monumen sekaligus museum yang mengumpulkan sisa-sisa kedahsyatan Merapi.

dokpri

Museum tersebut bernama Museum Mini Sisa Hartaku. Sesuai dengan namanya, koleksi yang terdapat di dalam museum ini merupakan sisa barang sehari-hari yang selamat dari hempasan awan panas Merapi kala itu. Meskipun disebut selamat, tapi barang yang ada di sana tidak sepenuhnya utuh. 

Terdapat sisa baju yang terbakar, perabot rumah tangga yang berbahan dasar logam yang sudah tidak sempurna lagi bentuknya, bahkan sampai tulang-belulang hewan ternak yang saat itu terpanggang hidup-hidup, dan masih banyak lagi yang bisa kita temui di sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline