Tentu kita semua sadar dan tahu bahwa peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April setiap tahunnya hampir selalu dirayakan dengan berpakaian adat atau kebaya di sekolah, instansi pemerintah, ataupun swasta.
Bahkan peristiwa ini turut dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk memberikan potongan harga pada barang dagangan yang dijualnya.
R.A. Kartini merupakan sosok yang memperjuangkan kesetaraan hak antara kaum perempuan dan laki-laki. Ia berjuang agar perempuan pada masa itu mendapat pendidikan yang sama baiknya dengan kaum laki-laki.
Melalui surat-surat yang ditulis untuk teman-temannya yang ada di Belanda, ia menyuarakan cita-citanya mengenai pembaharuan yang hendaknya terjadi di dalam masyarakat yang kemudian diterbitkan dalam sebuah buku yang kini dikenal dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Kemudian Kartini kemudian meninggal dalam usia yang terbilang masih sangat muda, yakni 25 tahun.
Muncul pertanyaan, Kartini sudah memiliki pemikiran dan visi yang demikian majunya pada usia yang cukup belia. Apa yang bisa dilakukan oleh kaum perempuan saat ini di kala usia segitu?
Melihat fenomena masa kini,
Mungkin saja ada yang baru tamat kuliah, atau sedang menempuh pendidikan S2, dan bila bekerja pun mungkin masa masih tahap percobaan.
Ibaratnya usia 25 tahun adalah usia mekar-mekarnya. Masa pencarian jati diri mungkin masih dilakukan dan penentuan hendak kemana kaki ini harus dilangkahkan.
Apakah langkah laku hidup mereka turut dipengaruhi semangat Kartini? Bisa ya bisa tidak.