Lihat ke Halaman Asli

Senyummu Bagai Senyuman Hannibal Lecter

Diperbarui: 13 Februari 2019   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexel free use

Kita hidup seharusnya utk kemajuan "AKHLAK" duluan, untuk "CONTENT" ( isi ) duluan bukan untuk "Sampul" ( cover-hipokrisi ) bukan "Materi" ( bling-bling, boros sumber-daya yang serba terbatas bagi semua ini ), bukan untuk mengakibatkan penderitaan bagi orang lain ( eksploitasi perbudakan ).

TAPI ? paradigma kehidupan yang di sodorin secara "Top-Down" ini oleh kaum "Psychopath" yang meng-koloni posisi paling tinggi ( pemimpin ) sekaligus paling rendah ( penjara ) didalam struktur kemasyarakatan Demokrasi-Kapitalis ini adalah "shut-up and slave"..."obey and shop" dan itu lah yang dijadikan panutan, blue-print yang di tiru oleh masyarakat Demokrasi-Kapitalis ini. 

Matre, snob, holy then thou, lebih suci dari kamu, high-brow, lebih ber pendidikan dari kamu dan tata-krama lebih sopan dari kamu.....and all those bullshit, karena perbuatan...kelakuan ? aah never mind...cukup liat DPRD Kota Malang aja.

Meniru secara Top-Down telah di anggap sebagai "ILMU-KEHIDUPAN" sesuai arahan Mass-Media dan buku2 pendidikan calon "Manager" atau dari pengalaman pribadi jadi "Yesmen". Bagaimana dan apa yang jadi paradigma hidup di jaman Orde-Baru itu kita semua tau, gak perlu di bahas lagi...untuk efektif harus "Bokis" dan jadi "Raja-Tega".

Disitu Bung, kontradiksi nya...hanya Psychopath yang mampu ber operasi pakai dua kepribadian, dua nilai hidup...lain di mulut dan kostum, lain lagi di tendangan nya....satu Ras-Terpilih dan lain-lain nya Goyim. Nabi berkata kalo manusia cuman bisa mencintai, menghargai, melakukan kebaikan kepada kaum nya sendiri, kepada keluarganya sendiri, kepada orang yang disukai nya sendiri dan tidak mampu melakukan hal yang percis sama terhadap pihak lain, kubu lain.,..

..heck, kepada masyarakat luas...dan hanya mengambil keuntungan pribadi diatas penderitaan orang lain, rakyat dan Ibu Pertiwi...maka...hey apa beda sama monyet binatang ??? itu kata Nabi yang pernah oe baca loh. Bahwa jika kita tidak mampu mencintai, memperlakukan orang lain seperti hal nya kita memperlakukan diri sendiri, keluarga sendiri, kaum sendiri, ras sendiri, pihak agama sendiri, etc, etc maka apa beda kita sama binatang ?

Maksud nya para Nabi itu adalah begini noh, emang begituan itu kelakukan para Binatang dan "binatang" dalam quote...manusia ? on the other hand, jangan sampai begitu itu, karena kita punya "love-love" ( passion, emphaty ) yang MAMPU merombak semua "Kebinatangan" disekeliling kita...

..itu Brur, bedanya manusia dengan monyet, kan ye? sepertinya mah...karena oe sendiri sering gak yakin bagaimana cara nya hidup yang benar tanpa jadi binatang di tengah-tengah pekat nya kehidupan dogs eat dogs ini...anjing makan anjing...Rat-Race ini, balapan tikus didalam labirin ini...aah throw all cautious to the wind, we're just dust in the wind and will be gone with the wind, eventually. Each and every one on their own time-line, don't care how elite you think you are, you gotta die some day, you gotta move when the slow-train comes.

Tapi tunggu dulu !...kalo semua ini mengakibatkan pekatnya penderitaan disekeliling kita, pembunuhan massal, penipuan sumber daya dunia ke tiga, pemiskinan masyarakat via sistem ekonomi yang pakai dulu lah yau, bayar belakangan nanti kalo asset mu kami sita...dan lain sebangsa nya....maka hey tunggu dulu...semua ini salah tau. Tidak seharusnya hidup dan kehidupan di dunia ini jadi macam beginian...ada cara hidup, pola-pikir, modus-operandi yang lain, yang lebih ramah-lingkungan dan menghargai hak-asasi manusia, yang lebih ber sifat sosial, etc.

NOW, kita sampai pada nilai-nilai TEXT-BOOK yang di tulis, di kata kan sosok-sosok macam para Nabi-Nabi, di pidato kan sosok-sosok pemimpin macam Mao, JFK, Putin, Xi Jinping, Soekarno, etc...pokoke semua isi kitab-kitab suci agama-agama, asal jangan salah tafsir ye ? Salah tafsir itu adalah ber "silat-lidah" urusan nilai-nilai agama ini dan memakai ayat-ayat agama untuk menindas pihak lain, heck...memenjarakan orang Top...sementara kelakukan sendiri ? NOL, itu namanya "Hipokrisi" Om...itu manusia dengan kualitas mental kelas TK kata Gus Dur.

Dunia Indomie-telur-kornet ini ( internet ) emang kejam-kejam, kasar-kasar, penuh bully memakai kata-kata macam oe ini, tapi oe belon se-vulgar yang kata pengertian-agama itu macam punya "Mr.P" gede...jangan di pamer-pamer kan atuh...kan ye ? bisa berabe, Babee.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline