Lihat ke Halaman Asli

Andri Cahyono

Mahasiswa

Mengoptimalkan Transaksi Digital: Efektivitas QRIS untuk UMKM di Kampung Seni Yudha Asri

Diperbarui: 20 Desember 2024   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi finansial menjadi pilar penting dalam mendukung kemajuan ekonomi. Salah satu inovasi yang memberikan dampak signifikan adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia untuk mempermudah transaksi pembayaran digital. Tidak hanya memudahkan pengguna, QRIS juga memiliki potensi besar dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Mengapa QRIS Penting untuk UMKM?

UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, menurut Kementerian Koperasi dan UKM. Namun, tantangan seperti literasi digital rendah dan keterbatasan infrastruktur sering kali menjadi penghalang bagi UMKM untuk mengadopsi teknologi modern. QRIS hadir sebagai solusi, memungkinkan pelaku usaha menerima berbagai jenis pembayaran digital hanya dengan satu kode QR.

Di Kampung Seni Yudha Asri, Serang, Banten, QRIS telah mulai diperkenalkan kepada para pelaku UMKM. Kawasan ini dikenal dengan kerajinan tangan, seni pertunjukan, hingga kuliner khasnya. Dengan potensi ekonomi kreatif yang tinggi, integrasi QRIS diharapkan mampu meningkatkan efisiensi transaksi dan pengalaman pelanggan.

Hasil Implementasi QRIS: Studi Kasus Kampung Seni Yudha Asri

Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh mahasiswa Universitas Pamulang, penerapan QRIS di Kampung Seni Yudha Asri telah dievaluasi. Kegiatan ini melibatkan pelatihan dan simulasi penggunaan QRIS, diikuti dengan diskusi untuk memahami kendala yang dihadapi.

Hasilnya menunjukkan bahwa adopsi QRIS dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  1. Literasi Digital: Pelaku UMKM membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat dan cara kerja QRIS.
  2. Infrastruktur Teknologi: Akses internet yang terbatas di beberapa wilayah menjadi tantangan utama.
  3. Persepsi Biaya dan Keamanan: Banyak pelaku UMKM khawatir tentang biaya tambahan dan keamanan data mereka.

Namun, bagi mereka yang berhasil mengadopsi QRIS, manfaatnya sangat terasa. Efisiensi operasional meningkat, dan pendapatan mengalami kenaikan berkat kemudahan akses pelanggan dalam bertransaksi.

Rekomendasi untuk Pengembangan Selanjutnya

Untuk memaksimalkan potensi QRIS, beberapa langkah dapat diambil:

  • Peningkatan Literasi Digital: Pelatihan rutin dan pendampingan oleh pemerintah atau institusi pendidikan sangat diperlukan.
  • Peningkatan Infrastruktur: Penyediaan akses internet yang stabil di kawasan UMKM menjadi prioritas.
  • Promosi dan Edukasi Keamanan: Penyedia layanan keuangan dapat mengedukasi masyarakat tentang keamanan teknologi digital.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline