Lihat ke Halaman Asli

Andri Blues 09

Persaudaraan Cinta Bangsa

Puisi "Pancaran Sinar 45 dari Karawang"

Diperbarui: 3 Juli 2022   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Dede Mulyana

Pancaran Sinar 45 dari karawang

Karya : Dede Mulyana


Ama Raden Oce Puradiredja
Nama yang takkan pernah hilang
Dalam ingatan orang Karawang
Meski tak secarik kertas sejarahpun namamu tertuang
Namun kisahmu kan terus terkenang dari lisan para pejuang
Sungai citarum menjadi saksi perjalanan
Menuju tanah pangkal perjuangan
Membawa pancaran sinar semangat perjuangan
Membebaskan bangsa dari pedihnya penjajahan
Kau latih pembela tanah air untuk berperang
Rela berkorban sampai titik darah penghabisan
Di Rengasdengklok kota pangkal perjuangan
Skema pengamanan Soekarno-Hatta kau persiapkan
Kau desak agar kemerdekaan segera di proklamirkan
Di gubuk pinggiran sawah sambo Soekarno kau yakinkan
17 roka’at shalat sebagai angka kemenangan
Bangsa ini bebas dari penjajahan
16 Agustus 45 di Rengasdengklok merah putih berkibar
pekik teriakan merdeka tak tertahankan
Merdeka merdeka merdeka
17 Agustus tahun 45 Proklamasi kemerdekaan
Ama Radden Oce Puradiredja
Banyak peperangan telah terlewati
penghadangan sekutu belanda di Pacing, Rawamerta hingga cakung Keranji
Kau himpun bergerak digaris depan pasukan partisan siliwang gagah berani
Rela mati demi mempertahankan kemerdekaan bangsa ini
Kini hanya baju peninggalanmu yang terkoyak senjata perang
Dengan warnanya yang usang seakan menceritakan kisah pedihnya perjuangan
Yang ikhlas tanpa pamrih menolak balas jasa tahta dan harta
bahkan tak secarik kertas dalam buku sejarahpun namamu kubaca
ini bukti ikhlas perjuanganmu yang nyata
dan kini kami hirup udara… kami injak tanah air Indonesia merdeka
ku beranikan mengoreskan namamu diatas kertas puisi
berharap pancaran sinar semangt perjuanganmu
meresap, diserap oleh kami generasi penerus dan pemimpin bangsa ini
untuk mengisi kemerdekaan membangun negeri
ikhlas tanpa pamrih
Ama Raden Oce Puradiredja
Pancaran sinar 45 semangt perjuangan ditanah pangkal perjuangan
Kaulah sesungguhnya pahlawan

Dede Mulyana atau di kenal dengan sebutan kang Beben ini selain pandai  membuat puisi beliau juga merupakan insan silat di kabupaten Karawang beliau tinggal di batujaya. kini ia sedang gencar tentang pelestarian budaya. 

Pencipta Karya Puisi ini tiada lain dan tiada bukan hanya untuk mengabdikan diri kepada kota kelahirannya dengan cara membuat banyak karya. Tutur Beben

Berjalan dengan Kodarullah ungkapnya

Penulis. Andryblues09

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline