Perlu kita ketahui bahwa di zaman sekarang ini tranformasi digital dilakukan di berbagai sektor-sektor industri ini semua dilakukan guna untuk penyesuaian diri dengan kondisi saat ini yang semua serba digital, apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 yang masih kita rasakan dampaknya . beberapa hal telahh pemerintah lakukan , yaitu dengan berupaya untuk melakukan transformasi digital pada sektor publik serta akses pendidikan saat ini.
Penulis menjelaskan bahwa berdasarkan riset yang dilakukan oleh (BSSN) Badan Siber dan Sandi Negara , (ACCI) Asosiasi Cloud Computing Indonesia ,(Fasilkom UI) Dan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, bahwa pemerintah telah melakukan upaya untuk mempercepat tranformasi digital khususnya disektor publik. Namun, kenyataannya upaya transformasi digital ini belum mempunyai dampak serta performa yang optimal, karena ini semua berkenaan adanya isu mengenai infrastruktur yang dinilai memiliki pengaruh dalam pelaksanaan transformasi digital pada sektor publik.
Pada Hasil riset ini telah menunjukkan, bahwa adanya beberapa tantangan dalam pelaksanaan transformasi digital khusunya pada sektor publik. beberapa tantangan tersebut diantaranya yaitu masih kurangnya kuantitas dan kualitas (SDM) sumber daya manusia , beberapa isu kebijakan dan regulasi, serta isu keamanan dan perlindungan privasi, dan isu infrastruktur teknologi informasi (TI) ini yang menjadi sebuah threat (tantangan) dalam pelaksanaan transformasi digital pada sektor publik saat ini.
untuk itu dari beberapa faktor tersebut transomasi digital yang ada pada saat ini, sangatlah belum optimal sehingga sangat perlu percepatan atau usaha agar semua ini bisa teratasi sehingga negara kita tidak akan menjadi negara yang tertinggal khususnya diera saat ini yang dimana dampak dari pandemi yang masih kita rasakan, maka sekarang negara memerlukan solusi dari kita semua agar ini semua dapat teratasi sehingga percepatan transformasi digital dapat optimal dan berjalan dengan semestinya.
Terus bagaimana dengan akses pendidikan, menurut penulis mengenai akses pendidikan di Indonesia belum merata khusunya di kawasan 3 T . Apa itu 3 T? yaitu kawasan yang Tertinggal, Terdepan dan Tertular. Kesenjangan ini sangatlah nampak khususnya pada sarana dan prasarana serta infrastruktur yang ada sekolah, dan kendala-kendala seperti jaringan internet hingga saran penunjang pendidikan lainnya juga masih belum merata. Apalagi masalah pemerataan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang disetarakan, ini semua menjadi sebuah kerugian khususnya di sekolah kawasan 3 T mengingat bahwa kebutuhan setiap sekolah tidak sama sehingga ini semua menjadi sebuah problema yang harus diselesaikan, sehingga setiap lembaga pendidikan memperoleh dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) Menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan dari lembaga pendidikan tersebut agar dana tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Untuk itu melalui tulisan ini penulis berharap agar pemberian dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk disesuaikan sesuai kondisi dan situasi yang ada karena sebelumnya dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dikeluarkan berdasarkan jumlah murid yang ada sehingga ini semua hanya menguntungkan sekolah yang mempuyai murid yang jumlah besar sehingga untuk sekolah yang jumlah muridnya kecil tidak bisa mendapatkan jumlah dana BOS semestinya, sehingga dengan perubahan perhitungan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tersebut, dipastikan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang ada di sekolah tidak akan mengalami kekurangan atau penurunan . Jadi bisa dipastikan bahwa tidak akan ada dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang turun, tapi untuk anak-anak peserta didik kita di sekolah-sekolah kawasan, terluar, dan tertinggal itu akan meningkat secara dramatis.
Untuk itu marilah kita secara bersama-sama mengatasi permasalahan kita khusunya pada akses pendidikan di Indonesia demi mewujudkan cita-cita bangsa kita yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
#MASALAHNEGARAMASALAHKITABERSAMA
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI