Lihat ke Halaman Asli

Andriansah

bahasa indonesia

Pentingnya Berbahasa Sopan dan Santun

Diperbarui: 9 Juli 2021   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya berbahasa sopan dan santun.

Dalam berkomunikasi,penting berbahasa sopan terutama kepada orang yang lebih tua dari usia kita. Bahasa santun artinya digunakan secara positif, tidak menyinggung perasaan orang lain dan tata bahasanya pun sesuai aturan. Karena kesantunan berbahasa dapat menjaga hubungan baik dan rasa saling percaya, termasuk menghindarkan perselisihan, maka dari itu berbahasalah dengan sopan santun.

Dari semua kepentingan memiliki kesantunan dalam berbahasa ada beberapa banyak hambatan dalam upaya pembelajaran tata krama berbahasa. Contohnya, tayangan televisi yang sangat bertolak belakang dengan prinsip tata kehidupan dan tata krama orang timur. Lalu sekolah juga dinilai kurang memperhatikan kesantunan berbahasa dan lebih mengutamakan keenceran otak siswa dalam penguasaan iptek. 

Selain dalam lingkungan sekolah pun dalam lingkungan keluarga belajar bahasa pun kadang diabaikaan, padahal belajar bahasa seharusnya dilaksanakan setiap hari agar anak dapat menggunakan bahasa yang benar.

Bahasa bisa dijadikan sebagai alat kekerasan verbal seperti memaki, mengancam, menghasut, menghina atau hal lain yang membuat orang menjadi tertekan Ketidaksantunan bertutur kata ini memberi andil kekerasan pada masyarakat tidak saja dikalangan bawah tapi juga kalangan elit dan terpelajar, seperti yang seringkal kita lihat..  Padahal Nabi SAW pernah berpesan, "Orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata baik-baik atau (jika tidak bisa) lebih baik diam."

Seorang Muslim adalah orang menyelamatkan kaum muslim lainnya dari lisan dan tangannya, orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan hal-hal yang terlarang untuk dilakukannya dan seorang mukmin adalah orang yang memberikan keamanan bagi orang lain atas darah dan harta mereka." (HR. Tirmidzi dan Nasa'i)

Namun realita yang terjadi, dalam kehidupan nyata sehari kita mulai melihat terjadinya degradasi dalam berbahasa, hampir tiap hari kita disuguhi oleh bahasa bahasa yang tidak santun, dari mulai orang dewasa hingga anak kecil sekalipun, dari mulai desa hingga kota mulai berkurang bahasa bahasa santun dalam berkomunikasi, dan tentunya ini harus menjadi perhatian kita sebagai orang dewasa sekaligus pendidik, dan posisi kita tidak hanya sebagai Penyampai Ilmu Pengetahuan ( transfer of knowledge ) tapi orang dewasa / guru harus bisa memberikan teladan yang baik untuk semua orang,

Miris sekali melihat di dunia pendidikan sekarang banyak anak-anak hingga dewasa yang minim dalam berbahasa santun kepada orang tua maupun teman sekolahnya,Banyak faktor yg membuat seseorang berbahasa kasar/tidak sopan,salah satunya pendidikan lingkungan,pergaulan.

Menurut survei tahun 2016 oleh Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research, tiga perempat orang Amerika berpikir perilaku di Amerika Serikat sudah memburuk selama beberapa dekade terakhir. Generasi Z, yang mencakup orang-orang di bawah usia 22 tahun dan menyumbang hampir sepertiga dari populasi global, merupakan bagian yang berkembang dari iklim yang kurang sopan ini.

Berdasarkan laporan Pew Research Center 2014, bersikap baik masuk dalam empat kebajikan teratas yang ingin orang tua tanamkan ke anaknya. Sedangkan tiga lainnya yaitu tanggung jawab, kerja keras, dan menolong orang lain.  Namun apa yang orang tua katakan dan apa yang sebenarnya mereka lakukan tidak selalu sama, dan banyak keluarga gagal dalam hal ini.

Cara mengajari seorang anak agar berbahasa santun kepada yg lebih tua dari usianya, yaitu dengan memasukannya ke sekolah, terutama Paud atau TK, dengan begitu anak dalam usia dini mendapatkan pendidikan berbahasa dan bersikap sopan kepada orang tua.

Terimakasih




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline