Lihat ke Halaman Asli

2010, akankah pencapaian Indonesia Sehat?

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_44759" align="alignleft" width="150" caption="Gigi sehat"][/caption] Tahun 2004 saat menjadi peserta kongres Mahasiswa Kedokteran Gigi se Indonesia di Jakarta, saya sempat bertanya dalam sebuah seminar kedokteran gigi, mengenai target Indonesia Sehat 2010 yang dicanangkan Depkes tahun 1999 lalu, realistiskah visi itu? Itulah inti pokok pertanyaan saya ditengah juga banyak kekhawatiran atau bahkan ketidak percayaan oleh praktisi dan pejabat kesehatan lainnya akan visi dan misi Indonesia Sehat 2010 yang dicanangkan Depkes. Nah, 3 hari lagi tahun 2010 yang dimaksud sudah di depan mata, bagaimana pencapaian untuk kesehatan gigi dan mulut di Indonesia??? Untuk menuju target pencapaian pelayanan kesehatan gigi 2010, telah dilakukan berbagai program, baik promotif, preventif, protektif, kuratif maupun rehabilitatif. Berdasarkan 6 indikator yang telah ditetapkan WHO, maka inilah hasil pencapaian derajat kesehatan gigi dan mulut kita di Indonesia. 1. Anak umur 5 tahun 90% bebas karies, realisasi dan faktanya : Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) mengungkapkan, sekitar 90 persen balita di Indonesia mengalami kerusakan gigi. Karena sebagian besar bagi masyarakat Indonesia beranggapan, kesehatan gigi bukanlah prioritas. (sumber Gatra.com)

2. Anak umur 12 tahun mempunyai tingkat keparahan kerusakan gigi (indeks DMF-T) sebesar 1 (satu) gigi, realisasi dan faktanya Prevalensi karies aktif sebesar 46,5% dan yang mempunyai pengalaman karies penduduk umur 12 tahun ke sebesar 72,1%. Ada 62,3% besarnya kerusakan yang belum ditangani dan memerlukan penumpatan/pencabutan. (sesuai indikator RTI= Required Treatment Index)

3. Penduduk umur 18 tahun bebas gigi yang dicabut (komponen M=0), realisasi dan faktanya: 63,4% besarnya kerusakan gigi penduduk yang belum ditangani dan memerlukan penumpatan/pencabutan. (sesuai indikator RTI= Required Treatment Index)

4. Penduduk umur 35-44 tahun memiliki minimal 20 gigi berfungsi sebesar 90%, relisasi dan faktanya:

32,3% besarnya kerusakan gigi penduduk yang belum ditangani dan memerlukan penumpatan/pencabutan. (RTI= Required Treatment Index).

5. Penduduk umur65 tahun ke atas masih mempunyai gigi berfungsi sebesar 75%, realisasi dan faktanya:

Usia 65 tahun ke atas hanya 41,2%. yang memiliki gigi yang dapat berfungsi dengan baik. Masih lebih bagus dari indikator WHO.

6. Penduduk umur 65 tahun tanpa gigi (edentulous)5%, realisasi dan faktanya: proporsi edentulous penduduk umur 65 tahun ke atas sebesar 17,6%.

Itulah fakta-fakta tentang kesehatan gigi dan mulut penduduk Indonesia menjelang deadline tahun 2010, sebagai patokan Indonesia Sehat 2010. Perlu sistem yang lebih terintegrasi lagi untuk menghasilkan fakta yang lebih bisa mengakat derajat kesehatan gigi dan mulut penduduk Indonesia. Akankah mengejar pencapaian Indonesia Sehat 2010??? Sumber: Riset Kesehatan Dasar Depkes RI, 2007. dan dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline