Lihat ke Halaman Asli

Andrian Habibi

Kemerdekaan Pikiran

"Game of Presidential Throne"

Diperbarui: 2 Desember 2018   03:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perebutan kekuasaan kembali terjadi. Dalam kehidupan berdemokrasi, pemilu adalah cara sah dan legal untuk mendapatkan kekuasaan. Para perebut kursi kekuasaan kali ini berjumlah belasan partai politik.

Bagaikan situasi seperti Game of Throne. Perebutan kekuasaan telah membela dua kekuatan besar. Untuk memenangkan pertempuran di 34 wilayah (baca: provinsi). Kekuatan petahana yang sedang berkuasa melawan peminat Presidential Throne.

Perebut kekuasaan ini harus memikirkan cara koalisi politik. Untuk memudahkan para pemain dalam Game of Presidential Throne. Butuh pembatasan hak untuk mencalonkan diri. Pada saat ini, pembatasan kekuatan politik itu bernilai 20 persen suara nasional.

Sehingga jelaslah, bahwa para perebut President Throne adalah kekuatan Pro Jokowi dan Pro Prabowo. Kekuatan politik yang terbelah menghadapi election winter is come. Suasana panas dan potensi kekerasan masih membayangi semua pihak.

Kekuatan Presiden Landing

Dari hasil pemilu 2014, kekuatan petahana memiliki keuntungan tersendiri. Kegiatan pemerintah yang sulit dikatakan berbeda dari kampanye. Apalagi masa-masa kampanye masih menjabat. Pemilik President Landing berpotensi mengamankan kekuasaannya.

Petana mampu menghimpun koalisi terbaik. Banyak partai politik yang bergabung. Bukan hanya partai pusat kekuasaan. Termasuk partai baru yang masih mencari peruntungan dalam game of election. Semua membentuk pasukan yang rapi dan tertib.

Dalam game of election, pendukung calon penguasa harus bermain cantik. Selain Pilpres, mereka juga harus menduduki kursi dewan. Mulai dari Senayan sampai dewan daerah. Dengan demikian, kekuasaan menyeluruh terkendali secara nasional.

Dari sisi alat sosialisasi, kampanye petahana ramai di setiap media. Bukan hanya media penguasa. Media sosial pun terkontrol dengan baik. Salah-salah menjawab, kekuataan presidential landing mampu menegakkan hukum untuk keadilan petahana.

Koalisi Penantang

Penantang memiliki beban berat. Selain dari keegoan dalam memilih pasangan. Seperti pemaksaan dalam urusan koalisi Kings Landing maupun koalisi mother of dragon. Pemasangan calon menggunakan satu warna menyita sebagian kekuatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline