Lihat ke Halaman Asli

Andrian Habibi

Kemerdekaan Pikiran

"Freedom of Opinions" [Kemerdekaan Beropini]

Diperbarui: 3 Februari 2018   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gulita Dalam HAM. (Foto: PBHI)

Humans have brains. Brain to store memory. From there, an analysis of what he saw, heard and felt.

>Manusia memiliki otak. Otak tempat menyimpan ingatan. Dari situ, muncul analisa terhadap apa yang dia lihat, dengar dan rasakan.

Then, people think and express opinions to anyone. Different mankind. It is reasonable. Humans have different thoughts. Between each other.

>Kemudian, manusia berfikir dan menyampaikan pendapat ke siapa saja. Perihal manusia yang berbeda pendapat. Itu wajar. Manusia memiliki pemikiran berbeda. Antara satu dengan yang lain.

This became one of the basic human rights. That every human being is free to think and convey the result of thought.

>Hal ini menjadi salah satu dasar hak asasi manusia. Bahwa setiap manusia bebas berfikir dan menyampaikan hasil pemikiran.

However, the opinion of one person, should not oppress the opinion of others. This is what he calls the restriction of human rights. That a person's human rights should respect and respect the human rights of others.

>Namun, pendapat satu orang, tidak boleh menindas pendapat orang lain. Hal ini yang diaebut sebagai pembatasan hak asasi. Bahwa hak asasi seseorang harus menghargai dan menghormati hak asasi orang lain.

To fulfill the right of freedom of expression. Thus, the Government prepares the product of law or law. The goal is that the government is able to fulfill the human rights of all citizens.

>Untuk memenuhi hak asasi kebebasan berpendapat. Maka, Pemerintah menyusun produk undang-undang atau hukum. Tujuannya agar pemerintah mampu memenuhi hak asasi semua warga negara.

However, the situation arose, that one citizen formed his own rules. Sometimes he judges other people's opinions. In fact, there are humans who forbid other human beings to convey the results of his thinking.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline