Lihat ke Halaman Asli

andriana rumintang

menyukai rangkaian kata yang menari dalam kisah dan bertutur dalam cerita. Penikmat alunan musik dan pecinta karya rajutan

Muntahan Sang Gunung dan Pintaku

Diperbarui: 3 Oktober 2018   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://regional.kompas.com

Bergidik ku mendengar kisahmu

Tak kuasa kutahan air mataku

Entah ingin menangis ku, entah ingin teriakku

Mungkin kata tak cukup membalutmu

              Wahai kau teman, sabarlah

              Wahai kau teman, kuatlah

              Kata itu mungkin kosong bagimu

              Bagaimana kan kuat menghadapi amarah dan muntahan sang gunung?

             Bagaimana hendak bernafas di tengah semaraknya abu vulkanik?

             Bagaimana hendak tersenyum ketika bibir ini kering dan lelah berteriak

             Bagaimana hendak melukis warna di saat yang dilihat hanya kabut vulkanik yang merajai?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline