Lihat ke Halaman Asli

andriana rumintang

menyukai rangkaian kata yang menari dalam kisah dan bertutur dalam cerita. Penikmat alunan musik dan pecinta karya rajutan

Bacaan Bebas "Ranjau" untuk abege

Diperbarui: 23 Januari 2018   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Untuk mengenal seseorang, kita dapat melihat dari bagaimana pergaulannya, siapa temannya dan juga apa  bacaannya. Karena melalui pergaulan, pertemanan dan bacaan orang tersebut, dapat mengnenal ciri, kesukaan bahkan hobi seseorang.

Salah satu jenis bacaan yang tak lekang oleh waktu dan  diminati pembaca adalah novel. Baik novel yang bergenre roman, petualangan, misteri, horor dll. Kita bisa mendapatkan novel secara mudah,  di toko-toko buku tradisional maupun modern, dan juga di toko-toko online. 

Menyoroti gampangnya mendapatkan novel bacaan, secara pribadi terkadang saya khawatir. Ketika bacaan-bacaan novel dewasa dibaca oleh anak-anak dan remaja/anak baru gede.  Karena ketika si abege memiliki uang dan belanja ke toko buku, dia bisa mendapatkan buku apa saja tanpa ada sortiran/saringan dari pihak toko. Aplagi jika orangtua tidak memantau bacaan anak-anaknya

Saya menjumpai anak-anak yang berusia 12-16 tahun membaca buku yang banyak sekali 'ranjau' nya bagi mereka.  Saya sebut "ranjau" dimana mereka membaca hal-hal yang belum sesuai usia mereka. Novel yang menarik bagi remaja dan anak kebanyakan novel bergenre roman. Wajar saja menurut saya di usia tsb,  mereka penasaran dan suka novel-novel kisah romantisme, awal mengenal kisah asmara dan lawan jenis. Namun celakanya, novel bacaan mereka bukan hanya berkisah tentang suka, naksir, percintaan, nge date namun menggambarkan keadaan dimana dalam hubungan pacaran adalah wajar sentuhan bahkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan suami istri. Kehidupan hedonisme, konsumerisme dan seks bebas banyak sekali menjadi latar cerita novel.

Kebayang gak jika setiap minggu seorang remaja berusia 13 tahun, membaca novel yang selalu bertema kisah cinta, hedonisme dan konsumerisme. Ketika dia membaca hal tersebut setiap bulan, tahun, mungkin ketika si remaja berusia 14 tahun dia akan menganggap apa yang dibacanya adalah sesuatu yang wajar.  Adalah wajar seks dalam masa pacaran, wajar hidup konsumtif, harga diri diukur dengan kecantikan ataupun banyaknya pacar dll. Apalagi jika tidak dalam pengawasan orangtua dan guru, maka bisa saja apa yang dibaca si anak ditiru atau dilakukannya.

Kasus lain, ketika seorang teman yang berprofesi sebagai guru, bercerita bahwa ada anak didiknya yang hobi sekali membaca tentang science fiction. Ternyata  bacaan tersebut berpengaruh terhadap pandangannnya tentang penciptaan. Bahwa manusia adalah hasil evolusi dari monyet dan di dunia yang lain, ada orang yang benar-benar sama persis dengan kita. Ketika itu menjadi bahan bacaan saja atau sekedar hiburan mungkin oke-oke saja, namun jika bacaan kita mengubah pandangan, paham, pola pikir, tentu sangat menyedihkan. Apalagi jika paham dan pola pikir yang terbentuk menghasilkan output yang negatif.

Saya menyoroti bacaan untuk anak abege karena pada usia mereka, usia dimana mereka ingin tahu akan banyak hal, mencari jati diri dan identitas. Dan juga di usia mereka sudah pada taraf mandiri, tidak bisa dipaksakan oleh orangtua untuk membaca atau membeli buku tertentu. Di usia remaja, mereka perlu mendapat banyak informasi yang menambah pengetahuan, membangkitkan semangat dan  juga tidak meninggalkan unsur hiburan dari bacaan tersebut. Dimana dalam proses pertumbuhan remaja, masih sangat gampang terpengaruh. Dari bacaan dapat mempengaruhi polapikir dan tentunya dapat mempengaruhi sikap, karakter, tingkah laku.

Berikut, saya  merekomendasikan novel Indonesia yang menurut saya cocok dibaca oleh remaja hingga dewasa dan tidak kehilangan jati dirinya sebagai novel yang menghibur. Melalui beberapa novel ini, pembaca bisa belajar persahabatan, arti keluarga, percintaan,  kebenaran ramalan, bahkan informasi tentang black market dan pencucian uang.

1. Jingga-Agnes Jessica

Novel  ini bergenre roman, kisah hidup seorang gadis keturunan tionghoa yang bernama Tan Hsia Pink. Dimana sejak lahir dia telah diramalkan akan bernasib buruk. Kemalangan akan menimpanya dan dia bukan anak yang akan mendatangkan rezeki bagi orangtuanya. Seiring pertumbuhannya, ketika hal-hal sulit terjadi dan kemalangan menimpa hidupnya, dia mempertanyakan tentang kenapa Tuhan menjadikannya dengan segala kesialan. Dalam perjalanannya dia mengenal Tuhan melalui relasi pribadi nya dengan Tuhan. Dibumbui dengan kisah percintaan yang manis dan memikat. Melalui novel ini, Agnes Jessica tidak hanya ingin menggambarkan kehidupan percintaan seorang gadis saja namun juga ingin memaparkan bagaimana sudut pandang ramalan, shio, fengshui, dimana paham-paham tersebut masih melekat di masyarakat. 

2. SerialAnak-anak Mamak (Eliana, Amelia, Pukat, Burlian) Tere Liye

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline