Lihat ke Halaman Asli

Andrian Permana

Humas / Penulis / Public Speaker

Bonus Demografi atau Masalah Demografi? Mari Sambut Indonesia Emas!

Diperbarui: 25 Juni 2024   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

penduduk usia produktif (15 sampai 64 tahun) berpotensi mampu mengemban tata kelolaan (sumber : BKKBN)

Berbicara tentang pemuda tentu tidak ada habisnya, dilihat dari fakta sejarah bahwa negara ini berdiri berkat peran serta dari para pemuda itu sendiri.

Begitupun terhadap apa yang akan terjadi di masa depan, pemuda memegang peran penting dalam kendali bermasyarakat dan bernegara.

Saat ini Indonesia sedang berada dalam masa bonus demografi, yang mana adalah manusia dengan usia produktif (15 sampai 65 tahun) lebih banyak dari pada manusia dengan usia non-produktif (dibawah 15, dan diatas 65 tahun).

Oleh karenanya generasi sekarang disebut sebagai generasi emas, yang mana puncak dari bonus demografi ini ada pada tahun 2045.

Jepang adalah salah satu negara yang di masa lalu pernah mengalami masa bonus demografi pula, setelah peristiwa pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki, angka kelahiran setelahnya menjadi tinggi.

Dari tahun tersebut, jepang berhasil memanfaatkan masa bonus demografi dengan sebaik – baiknya, hingga kini semua orang dari belahan dunia manapun tahu bahwa jepang adalah salah satu negara yang maju di Asia, dan siap bersaing dengan negara lain dalam hal kemajuan.

Beranjak dari situasi tersebut, sangat diperlukan sekali kerja sama dari semua kalangan, baik pemerintah maupun masyarakat.

Bilamana bisa dimanfaatkan dan dipersiapkan dengan sebaik – baiknya, maka tidak menutup kemungkinan suatu saat negara kita tidak akan kalah dan berani bersaing sama halnya seperti negara Jepang.

Tetapi sebaliknya, bilamana bonus demografi ini tidak berhasil dimanfaatkan dengan baik, maka nantinya akan menjadi masalah demografi.

Dari permasalahan demografi yang akan ditimbulkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline