Lihat ke Halaman Asli

Andri Hadiansyah

Psikolog, Konsultan, Dosen Psikologi Universitas Al-Azhar Indonesia

Sebuah Refleksi: Dampak Psikologis Pemilihan Umum pada Calon Legislatif

Diperbarui: 29 Februari 2024   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber pribadi

Pemilihan umum merupakan momen krusial bagi calon legislatif (caleg). Kampanye yang intens, ekspektasi tinggi, dan hasil yang tidak pasti dapat menimbulkan berbagai dampak psikologis. Artikel ini mengulas dampak tersebut dan menawarkan solusi untuk menjaga kesehatan mental para caleg. Berikut beberapa kondisi yang bisa terjadi :

  • Stres dan Kecemasan

Kampanye yang panjang dan melelahkan, tekanan finansial, dan persaingan ketat dapat memicu stres dan kecemasan pada caleg. Kekhawatiran akan hasil pemilihan dan keraguan diri dapat memperburuk kondisi ini dengan tidak terpilihnya caleg akan ada beberapa efek yang akan dialami dari caleg tersebut.

Gejala :

Caleg yang mengalami stres dan kecemasan mungkin menunjukkan gejala seperti:

1. Fisik: kelelahan, sakit kepala, insomnia, dan perubahan nafsu makan.

2. Emosional: mudah marah, cemas, dan depresi.

3. Kognitif: kesulitan berkonsentrasi, membuat keputusan, dan berpikir jernih

  • Depresi

Kekalahan dalam pemilihan umum dapat memicu depresi pada caleg. Rasa sedih, kecewa, dan kehilangan harapan dapat menggerogoti kesehatan mental mereka.

Gejala:

Caleg yang mengalami depresi mungkin menunjukkan gejala seperti:

1. Fisik: kelelahan, insomnia, perubahan nafsu makan, dan rasa sakit tanpa penyebab yang jelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline