Lihat ke Halaman Asli

Andri Oktovianus Pellondou

Saya senang dunia Filsafat, Sains, dan ilmu Sosial

Refleksi di Tengah Dunia Jedag jedug

Diperbarui: 9 Oktober 2022   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada beberapa ungkapan yang sering saya jumpai di beberapa kalangan Kristen yang saya anggap tidak tepat. Ungkapan ungkapan itu sering diucapkan secara spontan sebagai reaksi mereka ketika menolak sikap mau pun pandangan orang-orang Kristen yang serius menggumuli Alkitab. Ungkapan-ungkapan tersebut antara lain, "jangan sok suci", " jangan sok teologis atau doktrinal", "Jangan sok rohani", dll. 

Mungkin beberapa dari ungkapan ungkapan ini akan menjadi masuk akal kalau diucapkan pada konteks yang tepat dan dalam makna yang tepat tapi kecenderungan yang saya lihat justru sering digunakan dalam konteks yang tidak tepat.

 Contoh: Ketika seorang Kristen yang mau serius tunduk pada kehendak Allah menolak untuk berkompromi dengan dosa, lalu kemudian dia dibilang, "Jangan sok suci" oleh sesama teman Kristennya. Apa sih artinya sok suci? Bukankah sok suci berarti orang yang berpura pura suci padahal kenyataannya tidak? Mungkin suci yang mereka maksudkan adalah tidak berbuat dosa. Lalu apa relevansinya saat orang ini menolak berkompromi dengan dosa dengan ungkapan "jangan sok suci?" Apakah bisa dikatakan bahwa orang yang menolak berkompromi dengan dosa adalah sok suci??

Menurut saya jikalau penolakannya terhadap dosa hanyalah kepura-puraan karena kenyataannya dia sering berkompromi dengan dosa maka ungkapan itu bisa relevan. Tetapi jikalau dia orang kristen yang sungguh sungguh menolak berkompromi dengan dosa maka ungkapan "jangan sok suci" tidak pantas diucapkan ke orang tersebut. Kenapa tidak pantas? Apakah karena orang Kristen yang sungguh-sungguh tersebut tidak pernah berdosa??Atau apakah karena dia lebih suci dari orang-orang Kristen yang lain? Jawabannya tidak. 

Alkitab berkata bahwa semua manusia berdosa, termasuk orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh berpegang teguh pada kebenaran. Orang-orang Kristen sejati atau orang-orang percaya dikatakan suci bukan karena diri mereka sendiri tapi karena Kristus yang menyucikan mereka. 

Lalu apa persoalannya, ketika mereka disebut "Jangan Sok Suci?" Persoalannya ungkapan "Jangan Sok Suci" bukanlah sebuah larangan atau himbauan tetapi sebuah pernyataan sinis yang merupakan sebuah kesimpulan yang tidak valid. Kenyataannya bahwa dia pernah berbuat dosa tidak berkonsekuensi logis bahwa hari ini juga dia berdosa. 

Jikalau dia pernah jatuh ke dalam dosa bukan berarti hari ini dia jatuh ke dalam dosa. Orang-orang percaya atau Kristen sejati juga dikatakan berdosa bukan karena setiap hari mereka berbuat dosa tetapi karena sifat dosa itu masih ada pada mereka tetapi sifat dosa itu tidak menaklukan mereka karena mereka dipimpin oleh kebenaran Kristus dan Roh Kudus. 

Contoh, mantan preman yang dulunya suka berkelahi namun kemudian bertobat dan percaya kepada Kristus kemudian menolak untuk menjadi preman tidak bisa dikatakan "Sok Suci". Lalu, jikalau suci yang mereka maksudkan adalah tidak berdosa yaitu dalam hal ini tidak memiliki sifat dosa dan tidak pernah sekali pun berbuat dosa maka itu pun tidak tepat karena dalam kasus ini, orang Kristen tersebut tidak mengklaim dirinya suci, melainkan dia cuma menolak untuk berkompromi dengan dosa. 

Kalau pun dia manusia berdosa tetapi dia ada niat untuk bergumul melawan dosa. Jadi ungkapan tersebut tidak relevan diucapkan kepadanya. Kalau suci dipahami seperti itu maka tak seorang pun suci termasuk orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh. Tapi kondisi tidak suci itu tidak berkonsekuensi logos bahwa orang tidak boleh bertekun melawan dosa. 

Akhirnya jikalau suci dipahami sebagai status pengudusan kita di hadapan Allah maka orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh/orang-orang percaya berhak mengklaim diri mereka suci bukan karena mereka tak pernah berdosa tapi karena status mereka yang dtidak suci itu telah disucikan oleh kesucian Kristus .


Ungkapan lain yang juga sering diucapkan yaitu,
 "Jangan Sok doktrinal, atau sok teologis". Ungkapan ini sering muncul dari kalangan Kristen yang dipengaruhi oleh pragmatisme. Mereka cenderung menekankan manfaat, tujuan, atau hasil tanpa melihat proses dan standar, hukum atau kebenaran yang mengontrol proses tersebut.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline