Lihat ke Halaman Asli

Andri Marza Akhda

Content Planner

Break the 4th Wall, Strategi Relationship Marketing Level Tinggi!

Diperbarui: 11 Oktober 2024   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak kondisi penting yang harus dapat pebisnis penuhi ketika menjalankan bisnisnya. Satu di antara banyak kondisi penting tersebut adalah target audience yang merasa dekat dengan Anda sebagai pebisnis. Di mana target audience, merasa seperti punya ikatan emotional sendiri dengan Anda, lebih dari sekedar proses transaksi jual beli bisnis.

Adapun strategi bisnis yang ditujukan untuk tujuan seperti ini, dapat kita sebut sebagai relationship marketing. Relationship marketing sendiri adalah strategi pemasaran yang fokus pada proses membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya.

Strategi marketing ini fokus untuk membantu meningkatkan customer base yang ada ke level loyal customer. Di dalamnya, Anda akan belajar bagaimana caranya membangun serta menjaga brand perception yang positif. Anda juga akan belajar bagaimana caranya meningkatkan keterlibatan target audience dalam bisnis.

Di mana target audience diharapkan mampu memberikan timbal balik lebih dari sekedar membeli atau menggunakan jasa, tapi juga dapat memberikan kritik, saran atau bahkan ikut bergabung dalam proses perumusan produk atau sistem bisnis. Satu di antara banyak cara untuk bisa mendapatkan tujuan seperti ini, adalah Break the 4th Wall.

Apa itu Break the 4th Wall, apa saja contohnya, dan bagaimana cara menjalankannya?. Semua pertanyaan Anda ini, akan mimin jawab lengkap di dalam artikel. Jadi, simak baik-baik ya!.

Apa itu Break the 4th Wall?

Break the 4th Wall, adalah kondisi di mana seorang aktor, content creator, atau seseorang yang berada di dalam konten digital, melakukan improvisasi, seolah-olah sedang melakukan interaksi langsung dengan penonton. Teknik seperti ini, berusaha untuk menciptakan kata "Kita" di dalam konten digital tersebut. Di mana Anda sebagai penonton, seolah-olah berada dan ikut juga terlibat dalam proses konten digital tersebut berlangsung.

Teknik Break the 4th Wall, sering digunakan oleh para visual storyteller ternama untuk dapat memantik perhatian lebih dari target audiencenya. Bahkan, teknik seperti inilah yang pada akhirnya membuat kita di masa kecil, betah menonton kartun Nickelodeon di pagi hari. Ya, teknik seperti ini  sudah sering kita lihat untuk membangun keterlibatan lebih mendalam dari target audience.

Contoh Break the 4th Wall di Berbagai Jenis Konten Digital

Dora the Explorer

Siapa yang tidak ingat dengan karakter bernama Dora dari serial kartun Dora The Explorer?. Kartun yang sedikit menyebalkan ini, cukup sukses menarik perhatian banyak anak-anak di masanya. Selain cerita dan visualnya yang menarik, Dora dan juga teman monyetnya bernama Boots, juga seringkali bertanya kepada penonton, tentang di manakah ia harus pergi. Di mana ia bisa mendapatkan barang-barangnya, dan di manakah Swiper sang pencuri, berada.

Apa? Di mana?, Aku Tidak Melihatnya?.

Katakan Lebih Keras!.

Ayo Kita Katakan Peta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline