Ketika mendengar kata digital marketing, maka perhatian kita semua akan langsung tertuju pada content marketing. Ya, hal ini wajar saja mengingat memang 100% nyawa daripada digital marketing terletak pada konten yang diproduksi . Tentu saja konten yang diproduksi tersebut harus berkualitas dan relevan dengan target audience.
Content marketing sendiri adalah teknik pemasaran digital yang memanfaatkan konten dari berbagai jenis elemen multimedia sebagai poros utamanya.
Teknik ini terdiri dari 2 bagian utama, yakni content pillar dan juga distribusi. Di era digital sekarang ini, pasti semua pebisnis menjalankan teknik ini. Tapi mengapa ada yang gagal?.
Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah konten yang dihasilkan tidak berkualitas, tidak unik dan memiliki kekuatan persuasif yang lemah. Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat membuat konten yang berkualitas, unik serta memiliki kekuatan persuasif yang kuat.
Salah satu cara terbaik yang bisa kamu lakukan adalah mulai mempelajari psikologi marketing. Apa itu psikologi marketing?, apakah kita harus menjadi psikolog terlebih dahulu?.
Tenang, tenang, kamu tidak harus menjadi psikolog terlebih dahulu kok. Yang kamu butuhkan hanya cukup memahami dasar-dasar daripada psikologi marketing saja, lalu mengembangkannya ke dalam berbagai strategi marketing yang ada. Nah, di dalam artikel ini, mimin akan menjelaskan secara lengkap apa itu psikologi marketing, lengkap dengan manfaat dan juga cara penerapannya.
Jadi, simak baik-baik ya!
Apa itu Psikologi Marketing?
Psikologi marketing adalah gabungan antara dua ilmu, yakni ilmu psikologi dan pemasaran. Psikologi adalah bidang pengetahuan yang membahas tentang segala perilaku, fungsi mental, proses mental manusia melalui studi ilmiah. Sedangkan marketing adalah segala proses yang dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, baik melalui produk atau jasa yang diperjualbelikan.
Jika digabungkan, maka psikologi marketing adalah teknik pemasaran yang memanfaatkan ilmu psikologi demi dapat memengaruhi calon konsumen membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan. Definisi ini didapatkan dari jajak pendapat tim Creativism
Definisi ini kurang lebih sama dengan apa yang diungkapkan oleh ahli pemasaran Kristanto dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pemasaran: Integrasi Ilmu Psikologi dalam Kegiatan Pemasaran.