Lihat ke Halaman Asli

Malam dan Nada Indie

Diperbarui: 19 Juni 2024   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bulan dan pohon tanpa daun (sumber gambar: nu.or.id)

Di sudut malam yang sunyi,
Di bawah sinar bulan yang temaram,
Kita duduk di tepi jalan,
Menunggu waktu yang perlahan.

Dengan gitar tua di tangan,
Mengalun nada-nada sederhana,
Tanpa beban, tanpa rencana,
Hanya kita dan dunia yang sepi.

Kisah-kisah terlupakan,
Tergores di dinding tua,
Kenangan manis dan pahit,
Mengisi ruang di antara kita.

Langit malam menebar bintang,
Seperti mimpi yang bertebaran,
Kita memetik satu persatu,
Menjahitnya dalam lagu bisu.

Kota yang tak pernah tidur,
Menjadi saksi bisu perjalanan kita,
Menjelajahi setiap sudut,
Menemukan arti di dalam hampa.

Dengan secangkir kopi dingin,
Dan rokok yang hampir habis,
Kita berbagi cerita,
Tentang harapan dan kegelisahan.

Suara kereta yang melintas,
Mengiringi melodi kita,
Menghapus sejenak kesunyian,
Mengganti dengan simfoni sederhana.

Indie adalah kita,
Yang berjalan tanpa peta,
Mencari makna di antara jejak,
Menggali kedalaman dalam setiap langkah.

Kita adalah nada yang bebas,
Melawan arus yang deras,
Tak terikat oleh batasan,
Mengejar mimpi yang liar.

Dalam gelap kita bercahaya,
Menemukan terang dalam diri,
Mengiringi setiap detik,
Dengan lagu yang abadi.

Saat pagi menjelang,
Dan dunia kembali berputar,
Kita tetap di sini,
Menjadi bagian dari malam yang tak terlupakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline