Lihat ke Halaman Asli

Pahlawan Pangan Negeri Tercinta

Diperbarui: 14 Juni 2024   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok  para petani sedang bercocok tanam di sawah (sumber: dakta.com)

1. Di Balik Peluh Pagi
Di balik peluh pagi,
Ada kisah tanpa henti,
Di ladang luas membentang,
Petani berjuang tanpa bimbang.

Matahari belum sepenuhnya terbit,
Langkahnya mantap menapak di tanah yang bersahabat,
Dengan tangan kuat mencangkul bumi,
Menyemai benih harapan di ladang mimpi.

Setiap tetes keringat yang jatuh,
Adalah cinta yang tertanam di tanah basah,
Setiap helai padi yang tumbuh,
Adalah doa yang terucap dalam bisik pasrah.

Hujan dan panas adalah teman,
Tak pernah ia mengeluh dan menyerah,
Meski badai kadang menghadang,
Ia tetap teguh, tak goyah.

Di balik gemerisik dedaunan padi,
Terdengar nyanyian hati,
Petani dengan segala keikhlasan,
Menjalani hidup dalam kesederhanaan.

Dengan mata yang penuh harapan,
Ia menatap musim panen tiba,
Senyum terukir di wajah lelah,
Karena jerih payah tak pernah sia-sia.

2. Rona Kehidupan di Tanah Subur
Di tanah yang subur,
Terbentang kehidupan penuh warna,
Petani dengan cinta yang murni,
Menyemai hidup dalam setiap harinya.

Rona merah mentari pagi,
Menyapa dengan hangatnya,
Menjadi saksi bisu kerja keras,
Petani yang tak kenal lelah dan lemah.

Tanah ini adalah ibu,
Yang memberikan kehidupan tanpa pamrih,
Dengan cangkul dan tangan penuh harapan,
Petani menanam masa depan.

Dalam setiap langkahnya,
Ada doa yang terucap lirih,
Berkat dan rejeki dari Yang Kuasa,
Menyuburkan tanah, menguatkan hati.

Angin berbisik di sela dedaunan,
Membawa kabar gembira dari langit,
Bahwa bumi tak pernah ingkar janji,
Pada mereka yang setia merawatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline