Di sebuah kampung kecil di pinggiran kota, hiduplah seorang kakak bernama Andi yang memiliki keterbatasan fisik.
Kakinya lumpuh sejak kecil akibat kecelakaan yang menimpanya. Meski begitu, semangatnya untuk merawat adiknya, Rina, tidak pernah padam.
Andi dan Rina tinggal bersama nenek mereka yang sudah renta.
Kehidupan mereka sederhana, dan Andi berusaha sekuat tenaga untuk menyediakan makanan dan kebutuhan sehari-hari bagi mereka berdua.
Penghasilan dari bantuan sosial yang mereka terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Suatu hari Andi mendapat ide. Meski keterbatasan fisiknya, dia ingin mencoba berjualan kue keliling menggunakan gerobak dorong.
Rina awalnya khawatir dengan kakaknya yang pincang tersebut, namun Andi meyakinkannya bahwa dia akan baik-baik saja.
Bermodal semangat dan tekad yang kuat, Andi mulai menjajakan kue-kue buatan nenek mereka. Meskipun terkadang dia merasa lelah dan sakit karena kakinya yang pincang, tetapi Andi terus bertahan demi adik tercinta.
Hari demi hari berlalu, bisnis Andi mulai tumbuh. Dia mendapat pelanggan tetap dan reputasi baik di kampung mereka.
Setiap sen yang dia dapatkan, Andi sisihkan untuk membeli obat dan kebutuhan lainnya untuk Rina.
Suatu hari, cuaca buruk melanda kampung mereka. Hujan deras mengguyur sepanjang hari, membuat Andi tidak bisa berjualan.