Lihat ke Halaman Asli

Insiden Kepala Berdarah Witan Sulaeman Warnai Kekalahan Timnas Indonesia U23 Lawan Guinea

Diperbarui: 10 Mei 2024   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala Witan yang diperban usai benturan dengan pemain Guinea (sumber: X/Siaran Bola Live)

Pertandingan antara Indonesia U-23 dan Guinea U-23 di babak playoff Olimpiade 2024 berlangsung di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine, pada Kamis (09/05/2024) malam WIB. 

Pemenang pertandingan ini akan mendapatkan satu tiket tersisa untuk Olimpiade Paris 2024. Gawang Indonesia U-23 kebobolan lebih dulu dalam pertandingan ini karena penalti yang dilakukan oleh Ilaix Moriba.

Tim Indonesia U-23 mampu memberikan tekanan pada pertahanan Guinea, tetapi mengalami kesulitan dalam menciptakan peluang yang jelas di daerah pertahanan lawan. Akhirnya, meskipun berusaha keras, Garuda Muda harus menerima kekalahan dengan skor 0-1.

Nyatanya, meskipun Timnas Indonesia kalah, Witan cs masih sangat mampu memberikan perlawanan yang cukup sengit pada Guinea J2e yang notabene berisi pemain-pemain kelas Eropa.

Timnas Indonesia U-23 kebobolan pada menit ke-28 melalui tendangan penalti yang dieksekusi oleh Ilaix Moriba dari Guinea U-23.

Sebelumnya, Guinea U-23 memperoleh penalti setelah terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh Witan Sulaeman dalam serangan balik yang mengancam. Meskipun Indonesia U-23 mencoba mencetak gol melalui serangan bola mati, upaya mereka digagalkan oleh pertahanan lawan.

Guinea kemudian melakukan serangan balik cepat melalui sisi kiri lapangan. Mereka mendominasi jumlah pemain dengan perbandingan tiga banding dua. Pemain Indonesia yang tersisa tidak mampu mengejar mereka.

Serangan balik Guinea begitu mengancam. Untungnya, situasi serupa tidak terulang lagi. Namun, hal tersebut perlu dievaluasi untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

Sebelumnya, ada kekhawatiran bahwa Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi kesulitan saat bertanding melawan Guinea U-23 karena dianggap kurang berpostur tubuh atau kurang gempal.

Meskipun beberapa pemain Guinea U-23 memiliki tubuh yang besar, mereka terbukti mudah terjatuh ketika bersaing berebut bola dengan pemain Indonesia U-23.

Keadaan ini membuat Shin Tae-yong frustasi, bahkan sampai memprotes wasit ketika Rafael Struick berusaha merebut bola namun dianggap melakukan pelanggaran terhadap pemain lawan dalam babak pertama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline