Sebagai salah satu reptil yang hidup di muka bumi, ular menjadi salah satu hewan yang ditakuti oleh manusia. Hal ini terjadi karena sebagian besar ular memiliki kandungan bisa yang mematikan bagi manusia, bahkan sampai menghilangkan nyawa.
Apabila ditanya mengenai ular yang paling ditakuti dan berbisa kebanyakan akan menjawab King Kobra sebagai yang paling berbisa, namun apakah kalian tahu bahwa bukan King Kobra atau Black Mamba yang dinobatkan sebagai ular paling berbisa di muka bumi.
Menurut informasi yang tertera pada laman Owlcation, ular laut belcher lah yang menduduki posisi teratas sebagai ular paling berbisa di dunia.
Ular blecher atau Trimeresurus blecheri adalah spesies ular berbisa yang ditemukan di Indonesia, khususnya di Pulau Sumba.
Ular ini memiliki bisa yang 100 kali lebih mematikan dari taipan darat, menurut hasil penelitian dan studi yang dilakukan oleh beberapa ahli satwa.
Racun ular laut belcher mengandung neurotoksin dan miotoksin dengan kadar yang sangat tinggi. Bahkan 1 tetes racunnya saja sudah cukup untuk membunuh 1.800 orang dalam waktu 30 menit. Meskipun taipan darat juga memiliki bisa yang sangat mematikan, namun kemampuannya masih di bawah bisa ular laut Belcher.
Ular blecher adalah spesies ular berbisa yang memiliki toksin neurotoksik yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf manusia dan hewan.
Ular Belcher dapat tumbuh hingga sekitar 70 cm panjangnya. Ular Belcher memiliki kulit yang berwarna hijau kecoklatan dengan motif yang khas. Ular blecher memiliki gigi yang berbentuk segitiga dengan pola yang berbeda dari spesies ular lainnya. Ular Belcher adalah spesies karnivora yang memakan hewan kecil seperti ikan-ikan berukuran kecil, anemon, dan semacamnya.
Para penyelam kerap kali bertemu dengan ular Belcher ini, namun sangat jarang kasus tergigitnya penyelam karena ulah ular ini. Kebanyakan kasus gigitan dialami oleh para nelayan yang tidak sengaja menjaring ular Belcher ini.
Manusia yang terkena bisa dari ular Blecher umumnya akan mengalami mengalami kejang-kejang, tubuh terasa kaku yang sangat, mual-mual, pecahnya pembuluh darah, sampai pada akhirnya korban akan kehilangan kesadaran dan tewas.
Penawar atau antivenom dari bisa ular Belcher ini sendiri sudah ditemukan dan diproduksi awal di Australia, dan kini telah hampir dimiliki semua negara termasuk Indonesia. Serum tersebut bernama serum antivenom Polivalen Belcher.