Lihat ke Halaman Asli

Kasus Ferdy Sambo dan Irjen Teddy Minahasa Buat Institusi Kepolisian Indonesia Babak Belur

Diperbarui: 17 Oktober 2022   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Ferdy Sambo ketika akan memasuki ruang persidangan di PN Jakarta Selatan tadi pagi (sumber: repbulika.co.id/Bambang Noroyono)

Negara Indonesia saat ini sedang dilanda krisis kepercayaan terhadap sejumlah institusi dan para pejabat negara, khususnya kepolisian.

Sederet kasus pidana menyeret sejumlah nama besar dalam satuan kapolri, sebut saja kasus pembunuhan Brigadir Joshua yang diduga didalangi oleh sang atasan, Ferdy Sambo yang dulunya menjabat sebagai Irjen kepolisian. Selain itu, yang terbaru adalah kasus narkoba yang melibatkan nama Irjen Teddy Minahasa Putra didalamnya.

Kasus-kasus ini pun agaknya menimbulkan keresahan di masyarakat, yang mana secara tidak langsung menurunkan tingkat kepercayaan terhadap Institusi Kepolisian Indonesia.

Kasus Ferdy Sambo
Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo saat ini masih dalam proses persidangan pertamanya, Senin (17/10/22) hari ini dan baru saja usai.

Selain Ferdy Sambo, sidang perdana tersebut juga dihadiri oleh sang istri, Putri Candrawati, Bripka Ricky Rizal, dan Kuwat Maruf.

Tagar bertuliskan "Ferdy Sambo" pun trending di media sosial twitter. Warganet mengaku sampai saat ini masih sangat fokus dalam mengikuti perkembangan kasus Ferdy Sambo ini dan tidak terlalu mengikuti kasus-kasus lain, khususnya kasus KDRT Leslar yang dianggap kurang penting.

"Gua selalu fokus ke masalah Ferdy Sambo dan bodo amat sama urusan rumah tangga orang lain," tulis @Riz.

Sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir Joshua baru saja usai, Senin (17/10/22), dimulai pada jam 10.00 WIB, bertempat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Proses pembacaan dakwaan terhadap Ferdy Sambo sendiri berjalan cukup kondusif.

Lebih lanjut, Jaksa Penuntut Umum menyebutkan bahwa Ferdy Sambo ini tidak dapat memberikan contoh yang baik sebagai perwira tinggi polri, yang mana menurutnya Sambo tidak mau sepenuhnya mengakui kesalahan yang ia lakukan dengan menghilangkan nyawa Brigadir Joshua.

Ferdy Sambo dinilai mencoba menghilangkan bukti-bukti keterlibatannya dalam kasus pembunuhan sang anak buah.

Jaksa Penuntut Umum mengatakan bahwa harusnya Ferdy Sambo bisa bersikap ksatria dengan mengakui kesalahannya dan bersikap kooperatif dengan tetap menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, serta senantiasa melindungi keselamatan para anggotanya, bukan malah menghilangkan nyawa mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline