Tidak bisa dipungkiri bahwa kenaikan harga BBM mulai Sabtu, 3 September 2022 lalu akan menimbulkan perubahan pada tatanan kehidupan yang mengular dan berkelanjutan.
Seperti yang diketahui harga BBM jenis pertalite dan pertamax mengalami kenaikan yang dinilai masyarakat cukup tinggi. Tarif baru BBM pun banyak mengalami penolokan dari hampir semua lapisan masyarakat, dari buruh, driver online, sampai mahasiswa ikut menentang kenaikan ini.
Berikut adalah perubahan harga BBM yang telah ditetapkan pemerintah per 3 September kemarin.
Kekecewaan masyarakat atas kenaikan harga BBM ini diluapkan dengan berbagai hal, utamanya dengan menggelar aksi demo. Tampak berbagai daerah sudah mulai mengadakan demo penolakan kenaikan harga BBM, salah satunya di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (05/09/22) pagi tadi.
Alih-alih menemukan solusi, demo justru berjalan ricuh. Beberapa mahasiswa yang diduga provokator pun diamankan oleh para petugas yang berjaga.
Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Disisi lain, masyarakat pun merasa was-was akan adanya dampak susulan atas kenaikan BBM kedepannya, misalkan lonjakan harga kebutuhan pokok dipasaran.
Menurut Ahli Kebijakan Publik, Achmad Nur Hidayat menyatakan bahwa kenaikan harga panganlah yang benar-benar memberatkan dan menjadi beban masyarakat, khususnya bagi ibu rumah tangga.
Terkhusus bagi ibu rumah tangga, yang mana jelas akan memutar otak untuk memanajemen kembali keuangan keluarga dalam membeli kebutuhan pangan.
Disisi lain sinyal kenaikan harga kebutuhan pokok mulai ada di pasaran.
"Mungkin beberapa hari kedepan akan naik harga cabai, bawang dan lain-lain, mengikuti daerah-daerah lain," ujar salah satu pedagang, Krian, Sabtu (03/09/22).
Ditempat yang berbeda, tepatnya di Bandung Jawa Barat, kenaikan harga kebutuhan pangan sudah mulai nampak, seperti harga bawang merah mulainya Rp40.000 per kg, menjadi Rp50.000 per kg. Kenaikan berada pada kisaran Rp10.000 per kg.