Lihat ke Halaman Asli

Dampak Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan untuk Keseimbangan Keamanan Dunia

Diperbarui: 5 Agustus 2022   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nampak Nancy Pelosi melambaikan tangan seusai melakukan serangkaian rapat di Taiwan (international.sindonews.com)

Kunjungan Nancy Pelosi selaku Ketua DPR Amerika Serikat ke Taiwan dalam upaya mengurangi ketegangan Taiwan dengan China nyatanya bukan meredakan suasana, malah semakin memperkeruh keadaan.

Nancy Pelosi sendiri melakukan kunjungan ke Taiwan pada Rabu (03/08/22) menggunakan pesawat militer. Dalam kunjungannya, Nancy Pelosi berharap Taiwan memiliki kebebasannya sendiri tanpa ada paksaan sedikit pun dari pihak pemerintah China.

Ia mengatakan bahwa Amerika Serikat mendukung penuh status quo Taiwan. Kata status quo sendiri berasal dari idiom yang artinya adalah keadaan sebagaimana ketika belum terjadi peperangan.

Amerika Serikat berharap kedepannya tidak ada kemungkinan ancaman militer dari China terhadap Taiwan, dan mengharapkan kehidupan normal untuk warga Taiwan. Nancy Pelosi mengatakan bahwa Amerika siap mengadakan pertukaran ekonomi yang lebih baik dengan Taiwan.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen sangat menghargai kedatangan Nancy Pelosi sebagai bentuk dukungan internasional. Ia berharap setelah kunjungan ini, hubungan Taiwan dengan Amerika semakin erat. Meski begitu, sejumlah petinggi negara dan pakar politik di dunia mengecam tindakan Amerika Serikat yang dinilai akan makin memperkeruh suasana antara China, Taiwan dan Amerika itu sendiri.

"Ini bermain baik untuk politik lokal di Amerika dan Taiwan, tapi tidak bermain baik untuk kekuatan geostrategis yang mendorong kedua negara terpisah (China dan Taiwan)," ujar Stephen Roach, Akademisi Universitas Yale.

"Kepemimpinan di AS dan China untuk mengatasi konflik ini dikompromikan, ini pada dasarnya sama dengan menuangkan garam diluka yang terbuka bagi China," imbuhnya.

Tidak bisa dipungkiri adanya, niatan Amerika untuk memberi dukungan dengan mengirimkan Nancy Pelosi ke Taiwan bukan malah meredakan konflik, malah menaikan konflik global yang mungkin saja bisa menimbulkan masalah yang lebih luas, yang tentu bisa melibatkan negara-negara lain.

Selang beberapa saat setelah kunjungan Nancy Pelosi,  Rabu (03/08/22) China tampak mengadakan latihan militer disekitaran perbatasan Taiwan. Total ada 11 rudal diluncurkan China mengarah ke perairan utara, timur dan selatan Taiwan.

Tentunya ini merupakan bentuk teguran untuk Taiwan agar tidak melibatkan pihak asing dalam masalah internal RRC (Republik Rakyat China). Jika Amerika ikut semakin jauh kedalam konflik internal China, tentu mereka tidak akan tinggal diam dan menyatakan perang, yang mana ditakutkan akan makin meluas dan bisa saja menimbulkan perang dunia.

Latihan militer tersebut pun direspon pihak Amerika Serikat melalui penasihat keamanan nasional mereka.

“Yang kami harapkan adalah RRC (Republik Rakyat China) bertindak secara bertanggung jawab dan menghindari eskalasi yang dapat menyebabkan kesalahan atau miskalkulasi di udara atau laut,” ujar Jake Sullivan selaku Penasihat Keamanan Nasional Amerika.

Hal tersebut tidaklah mustahil, mengingat China merupakan negara adikuasa nomer 3 di dunia dengan kekuatan militer dan nuklir yang mematikan. Berkaca dari keterlibatan Amerika dengan konflik Rusia-Ukraina, bukan menyelesaikan, malah ikut membesarkan api masalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline