Lihat ke Halaman Asli

Piala AFF 2020: Pelatih Indonesia dan Singapura Kompak Enggan Bermain hingga Penalti!

Diperbarui: 25 Desember 2021   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok pelatih Indonesia Shin Tae Yong (sumber: jabar.tribunnews.com)

Gelaran Piala AFF 2020 baru saja menuntaskan pertandingan leg pertama babak semifinal. Keempat tim yang terlibat yaitu Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Indonesia sendiri bermain imbang melawan Singapura, sedangkan Vietnam yang menjadi juara bertahan dilumat Thailand dengan skor 2-0.

Hasil imbang 1-1 agaknya membuat pertandingan leg kedua nanti menjadi lebih seru, sebab kedua tim diprediksi akan bermain ngotot dari awal untuk mengincar keunggulan terlebih dahulu. Kendati demikian, pelatih Indonesia dan Singapura kompak tidak ingin bermain hingga babak tambahan, apalagi sampai penalti.

Pelatih Indonesia Shin Tae-yong ingin anak asuhnya bermain kompetitif dan all-out sejak awal. Hal senada pun diungkapkan oleh pelatih Singapura Tatsuma Yoshida yang juga ingin para pemainnya bisa meraih kemenangan tanpa babak tambahan.

"Saya tidak berpikir pertandingan akan sampai adu penalti. Saya ingin laga selesai sebelum itu," ujar Shin Tae-yong.

"Memang ada kemungkinan itu terjadi, tapi itu tidak pernah ada dalam rencana saya," tambahnya.

Kedua pelatih ini tidak ingin bermain sampai babak tambahan tentu bukan tanpa alasan, selain belum menyiapkan strategi untuk tambahan waktu, faktor kebugaran pemain pun menjadi perhitungan.

Bermain sampai babak tambahan tentu sangat menguras tenaga, sebut saja ini merupakan babak hidup dan mati, dimana para pemain dituntut berlari merebut dan menggiring bola untuk mencetak gol, sedangkan badan dan tenaga sudah sempoyongan.

Seperti yang diketahui, secara head to head Indonesia unggul rumayan jauh dari Singapura, dari 61 pertemuan, Indonesia berhasil menorehkan 31 kali kemenangan, 19 kali kekalahan, dan 11 kali hasil imbang.

Meski begitu hal tersebut bukan lah patokan untuk menjadi jumawa, apalagi performa Singapura yang kian meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline